• Senin, 22 Desember 2025

Trump Sebut AS Akan Ambil Alih Jalur Gaza, Kalau Perlu dengan Kekuatan Militer

Photo Author
- Rabu, 5 Februari 2025 | 13:24 WIB
PM Israel Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih. Amerika akan ambil alih Jalur Gaza dan mengusir warganya.  (X.com @IsraeliPM)
PM Israel Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Ruang Oval di Gedung Putih. Amerika akan ambil alih Jalur Gaza dan mengusir warganya. (X.com @IsraeliPM)


KONTEKS.CO.ID - Presiden AS, Trump pada, mengatakan, Amerikas Serikat (AS) dapat mengambil alih Gaza dan mengusir warga Palestina dari wilayah tersebut tanpa mengesampingkan kemungkinan pengiriman pasukan Amerika ke wilayah tersebut.

Trump mengatakan Jalur Gaza dapat menjadi "Riviera Timur Tengah".

Ia mengecam Gaza sebagai "lubang neraka". Wilayah tersebut sudah seperti itu sebelum Israel mulai mengebom daerah kantong Palestina setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Namun, Trump berjanji di bawah kepemilikan jangka panjang oleh AS, wilayah tersebut dapat diubah menjadi pusat kekuatan ekonomi. Bahkan akan menyaingi beberapa resor hiburan terbesar di dunia.

Baca Juga: Update Kecelakaan Maut di Gerbang Tol Ciawi, Ada Korban Tewas dalam Kendaraan yang Terbakar

Hasilnya, klaim dia, akan fenomenal. Trump membandingkannya dengan French Riviera yang terkenal di dunia.

Namun, Presiden AS itu meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang rencananya. Di mana 2,2 juta penduduk Gaza akan direlokasi dan apa yang akan terjadi pada mereka yang tidak ingin pergi.

Trump juga tidak menjelaskan tentang peran pasti AS dalam membangun kembali wilayah tersebut.

Baca Juga: Jasad Bocah Perempuan Diterkam Buaya Saat Ikut Kakaknya Mancing di Pangkalpinang Ditemukan, Begini Kondisinya

Dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Gedung Putih, Selasa 4 Februari 2025, waktu setempat, Trump mengatakan AS akan "bertanggung jawab" untuk membersihkan wilayah Palestina. Termasuk mengambil bom yang belum meledak yang tersisa dari perang antara Israel dan Hamas.

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza, dan kami juga akan bekerja di sana," katanya mengutip Washington Times. "Kami akan memilikinya dan bertanggung jawab untuk membongkar semua bom berbahaya yang belum meledak dan senjata lainnya di lokasi tersebut. Meratakan lokasi tersebut dan menyingkirkan bangunan yang hancur."

"Pembangunan ekonomi akan dilakukan di sana yang akan menciptakan pekerjaan dan perumahan tanpa batas bagi penduduk di daerah tersebut," tambahnya, seraya mengatakan, hal itu akan menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.

Baca Juga: Penembakan Massal di Sekolah, Ulf Kristersson: Ini yang Terburuk Sepanjang Sejarah Swedia!

Trump menegaskan, itu bukan keputusan yang dibuat dengan mudah.

"Semua orang yang saya ajak bicara menyukai gagasan Amerika Serikat memiliki sebidang tanah itu," tuturnya, seraya menambahkan, "Masyarakat dunia dapat tinggal di sana setelahnya, termasuk warga Palestina."

Ide Donald Trump Dikecam Senator Partai Demokrat: Kehilangan Akal Sehat

Ide itu langsung dikecam oleh Partai Demokrat. Senator Chris Murphy, Demokrat Connecticut, mengatakan, Trump telah benar-benar kehilangan akal sehatnya.

Baca Juga: USAID Terancam Dihapus, Trump: Mereka Radikal Kiri yang Gila!

"Invasi AS ke Gaza akan menyebabkan pembantaian ribuan tentara AS dan perang selama puluhan tahun di Timur Tengah," tulisnya dalam posting X. "Itu seperti lelucon yang buruk dan menyakitkan."

Presiden AS juga berencana mengunjungi Israel dan mungkin Gaza. Ia belum mengumumkan ke mana perjalanan luar negeri pertama pemerintahan keduanya akan dilakukan.

Sebelumnya, Trump menyerukan agar warga Palestina direlokasi secara permanen, dengan mengatakan bahwa mereka "tidak punya alternatif" dan tidak dapat tinggal di Gaza yang dilanda perang.

Baca Juga: Breaking News: Gempa Hari Ini Magnitudo 6,0 Guncang Halmahera Barat Maluku Utara

"Saya berharap kita dapat melakukan sesuatu yang sangat baik, sangat bagus, di mana mereka tidak ingin kembali. Mengapa mereka ingin kembali? "Tempat itu seperti neraka," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval saat duduk di sebelah Netanyahu.

"Saya berharap kita dapat melakukan sesuatu yang membuat mereka tidak ingin kembali, siapa pun yang ingin kembali, mereka tidak mengalami apa pun kecuali kematian dan kehancuran," kata presiden.

Ketika ditanya tentang mereka yang tidak ingin meninggalkan Gaza, Trump mengaku tidak tahu bagaimana mereka bisa ingin tetap tinggal. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X