Hilangnya dukungan finansial utama ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada kemampuan WHO dalam menghadapi krisis kesehatan global.
Baca Juga: Kisah Isra Miraj: Perjalanan Spiritual Nabi Muhammad SAW yang Penuh Hikmah
Presiden Trump menuding WHO bias terhadap China dan tidak lagi independen.
Ia merasa AS terbebani secara tidak adil dalam pembiayaan WHO, mengingat kontribusi negara lain, seperti China, jauh lebih kecil.
"World Health (WHO) menipu kita, semua orang menipu Amerika Serikat. Ini tidak akan terjadi lagi," ujar Trump saat menandatangani perintah eksekutif. Ia juga mengkritik WHO atas kesalahan dalam menangani pandemi Covid-19.
Baca Juga: Korban Banjir dan Tanah Longsor di Pekalongan Jadi 25 Orang, Ini Lokasi Penemuan 2 Jenazah Terbaru
Keputusan Trump untuk menarik AS dari WHO sebenarnya sudah pernah direncanakan sejak masa kepresidenannya pada 2020.
Namun, rencana tersebut gagal terwujud setelah Trump kalah dari Joe Biden dalam Pemilihan Presiden AS.
Kemungkinan Pembatalan Keputusan di Pengadilan
Langkah Trump untuk menarik AS dari WHO menuai kritik dari sejumlah pihak, termasuk pakar hukum kesehatan global.
Baca Juga: Anak di Bawah Umur Jadi Korban Rudapaksa 3 Remaja di Jakbar, Begini Kronologinya
Direktur O'Neill Institute for National and Global Health Law di Universitas Georgetown, Lawrence Gostin, menyebut bahwa keputusan tersebut memerlukan persetujuan Kongres.
"Trump membutuhkan persetujuan Kongres untuk menarik diri. Keputusannya terlalu fatal untuk dibuat tanpa persetujuan Kongres dan pengadilan. Sebagai direktur pusat WHO, saya sedang mempertimbangkan gugatan hukum," jelas Gostin.
Pandangan Indonesia Terkait Dampak Penarikan Diri AS
Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa keputusan AS keluar dari WHO tidak akan berdampak signifikan pada pendanaan untuk Indonesia.
Baca Juga: Sri Mulyani Minta Maaf Terkait Kendala Coretax, Mohon Masyarakat Mengerti Masa Transisi
“Kita nggak terlalu banyak dapat dari WHO. Tapi WHO pasti ada (terdampak),” ujar Budi dalam keterangannya, Rabu 22 Januari 2025.
Artikel Terkait
Kemlu RI Respons Rencana Donald Trump Relokasi Rakyat Gaza ke Indonesia
Pejabat Denmark Maki Presiden AS Donald Trump Perkara Greenland, Makiannya Kasar
Kritik Air Penanganan Kebakaran Los Angeles, Presiden Donald Trump Ogah Kirim Bantuan ke California
Amerika Heboh! Donald Trump Perintahkan Berkas Pembunuhan JFK dan Martin Luther King Jr Dibuka
Aman di Era Biden, Kini Pangeran Harry Terancam Dideportasi