• Minggu, 21 Desember 2025

Presiden AS Sita Kapal Tanker Minyak Venezuela, Maduro: Dasar Maling Kurang Ajar!

Photo Author
- Kamis, 11 Desember 2025 | 07:45 WIB
Helikopter militer AS menyerbu kapal tanker minyak milik Venezuela. (Foto: Tangkapan layar X)
Helikopter militer AS menyerbu kapal tanker minyak milik Venezuela. (Foto: Tangkapan layar X)

Kemudian, setahun kemudian, pemerintahan Trump menyita jet Dassault Falcon 2000EX yang terkait dengan perusahaan minyak milik negara di Venezuela, juga dengan alasan pelanggaran sanksi, kali ini terhadap pembatasan di negara Amerika Selatan tersebut.

Pemerintah Maduro mengecam penyitaan itu sebagai "pencurian yang kurang ajar".

Trump juga baru-baru ini menyatakan wilayah udara Venezuela ditutup untuk perjalanan, mendorong maskapai penerbangan asing untuk menghentikan penerbangan mereka ke negara tersebut.

Persaingan Trump dengan Maduro telah berlangsung sejak masa jabatan pertama pemimpin Republik tersebut. Ketika ia pertama kali memberlakukan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Venezuela, termasuk hadiah jutaan dolar untuk penangkapan Maduro.

Baca Juga: OTT KPK Jerat Ardito Wijaya, Bupati Lampung Tengah, Respons Bahlil Lahadalia Langsung Disorot

Lonjakan terbaru dalam ketegangan tersebut telah menuai kecaman domestik dan internasional.

Baru bulan ini, dua pakar PBB mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan “keprihatinan mendalam tentang meningkatnya tekanan dari Amerika Serikat terhadap Venezuela”.

Jajak pendapat di AS juga menunjukkan ketidaksetujuan atas meningkatnya ketegangan. Jajak pendapat bulan November dari The Economist dan YouGov menemukan bahwa hanya 17% orang dewasa AS yang mendukung penggunaan kekuatan militer untuk menggulingkan pemerintah Venezuela, dengan 45% menentang.

Dan pada hari Rabu, jajak pendapat Reuters/Ipsos yang dirilis pada hari Rabu menemukan bahwa 48% responden menyatakan penentangan terhadap penargetan kapal-kapal yang diduga membawa narkoba oleh pemerintah, yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional.

Baca Juga: Sri Mulyani Bakal Ngajar di Universitas Oxford Mulai Tahun Depan

Sementara itu, sekitar 45% mengatakan bahwa mereka umumnya mendukung penggunaan kekuatan di dekat Venezuela untuk membendung aliran narkoba, dengan 36% menyatakan penentangan. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X