KONTEKS.CO.ID - Presiden Donald Trump mengakui telah melakukan percakapan telepon dengan pemimpin Venezuela, Nicolas Maduro,
Namun, Presiden Amerika Serikat itu menolak mengungkapkan isi detail pembicaraan via telepon tersebut.
Konfirmasi ini muncul di tengah meningkatnya retorika antara Washington dan Caracas.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Sri Lanka Tewaskan 193 Orang, Krisis Meluas
Termasuk ancaman Trump baru-baru ini untuk menutup wilayah udara Venezuela.
Pengakuan Trump ini muncul saat berbicara dengan para wartawan di dalam Air Force One saat perjalanan kembali ke Washington dari kediamannya di Mar-a-Lago, Florida.
Ketika didesak mengenai rincian pertukaran diplomatik itu, Trump hanya memberikan sedikit informasi.
Baca Juga: Terisolir 50 Km, BNPB Akui Tapanuli Jadi PR Terberat Penanganan Bencana Tiga Provinsi
“Saya tidak ingin mengomentarinya. Jawabannya ya,” ketika ditanya apakah percakapan itu benar terjadi.
“Saya tidak akan mengatakan itu berjalan baik atau buruk,” saat ditanya mengenai isi pembicaraan tersebut.
Kontak diplomatik ini terjadi di tengah ketegangan regional signifikan yang memengaruhi stabilitas global.
Baca Juga: Koalisi Sipil Desak Prabowo Tetapkan Darurat Bencana Nasional
Situasi yang dipantau berbagai negara seperti Turki mengingat kepentingannya dalam penyelesaian konflik secara damai.
Sebelumnya meski ada kontak diplomatik, Trump menekankan Washington tetap memandang Caracas dengan penuh kecurigaan.
Artikel Terkait
Heboh Rusia Siap Bantu Venezuela Hadapi Militer AS, Bakal Kirim Rudal Hipersonik
Kapal Perang USS Gerald R Ford Tiba di Laut Karibia, Perang AS vs Venezuela Sudah di Depan Pintu!
Jelang Tetapkan Maduro sebagai Teroris, Trump Gelar 'Demo' Serangan Besar-besaran di Dekat Venezuela
Venezuela Respons Keras Ancaman Trump Tutup Wilayah Udara