• Minggu, 21 Desember 2025

Venezuela Respons Keras Ancaman Trump Tutup Wilayah Udara

Photo Author
- Minggu, 30 November 2025 | 13:34 WIB
Nicolas Maduro yang memenangi Pilpres Venezuela 2024 mendapat ancaman pendongkelan oleh Presiden AS, Donald Trump. (Foto: IRNA)
Nicolas Maduro yang memenangi Pilpres Venezuela 2024 mendapat ancaman pendongkelan oleh Presiden AS, Donald Trump. (Foto: IRNA)

 

KONTEKS.CO.ID - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Venezuela mengecam 'ancaman kolonialis' yang dilontarkan Presiden AS Donald Trump di tengah meningkatnya retorika perang dari Washington selama berbulan-bulan.

Caracas mengecam pengumuman Trump bahwa wilayah udara di atas dan di sekitar Venezuela akan dianggap ditutup secara keseluruhan. Ancaman itu seiring meningkatnya ketegangan antara kedua negara.

Dalam sebuah pernyataan pada Sabtu 29 November 2025 sore, Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan, pernyataan Trump sebelumnya pada hari itu merupakan "ancaman kolonialis".

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar: PBNU Siap Gelar Muktamar dan Bentuk TGF Usai Gus Yahya Lengser dari Kursi Ketum 

"Venezuela mengecam dan mengutuk ancaman kolonialis yang berupaya memengaruhi kedaulatan wilayah udaranya, yang merupakan agresi yang berlebihan, ilegal, dan tidak dapat dibenarkan terhadap rakyat Venezuela," kata kementerian tersebut.

Trump sebelumnya menulis di platform Truth Social miliknya pada Sabtu pagi, "Kepada seluruh Maskapai Penerbangan, Pilot, Pengedar Narkoba, dan Pedagang Manusia, mohon pertimbangkan RUANG UDARA DI ATAS DAN DI SEKITAR VENEZUELA UNTUK DITUTUP SELURUHNYA".

Unggahan tersebut muncul di tengah meningkatnya retorika selama berminggu-minggu oleh para pejabat senior AS terhadap Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan pemerintahannya.

Meskipun pemerintahan Trump mengatakan mereka menargetkan Venezuela sebagai bagian dari upaya untuk memerangi perdagangan narkoba, para ahli dan pengamat hak asasi manusia telah memperingatkan bahwa Washington tampaknya sedang meletakkan dasar bagi upaya untuk menggulingkan Maduro secara tidak sah dari kekuasaan.

Baca Juga: KH Miftachul Akhyar: PBNU Siap Gelar Muktamar dan Bentuk TGF Usai Gus Yahya Lengser dari Kursi Ketum

AS telah mengerahkan sebuah kapal induk ke Karibia dan melakukan serangkaian pengeboman mematikan terhadap kapal-kapal yang dituduhnya terlibat dalam perdagangan narkoba.

Tindakannya menewaskan puluhan orang dalam apa yang digambarkan oleh para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai pembunuhan di luar hukum.

Awal pekan ini, Trump juga memperingatkan bahwa ia akan segera mulai menargetkan perdagangan narkoba Venezuela "melalui darat".

Dalam pidato yang disiarkan di televisi nasional pada hari Kamis, Maduro mengatakan, rakyat Venezuela tidak akan terintimidasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X