KONTEKS.CO.ID - Ketegangan di kawasan Karibia meningkat tajam setelah laporan menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyusun daftar rahasia target di Venezuela yang dapat diserang atas perintah langsung presiden.
Beberapa pejabat yang mengetahui perencanaan itu menyebutkan, langkah ini menandai babak baru dalam kebijakan tekanan militer Washington terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.
Menurut sejumlah sumber, daftar target tersebut diduga mencakup pelabuhan, bandara, dan fasilitas strategis yang berada di bawah kendali pemerintah Maduro, namun juga digunakan oleh kartel narkoba untuk menyelundupkan narkotika. Daftar itu dilaporkan telah disampaikan kepada Senat Republik pada awal pekan ini.
Baca Juga: Tantang Trump, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Mendarat di Caracas di Tengah Ketegangan AS-Venezuela
Langkah tersebut, disertai penumpukan sekitar 10.000 personel militer AS di kawasan Karibia, memicu spekulasi bahwa Trump dapat memerintahkan serangan militer terhadap Venezuela dalam waktu dekat.
Trump Belum Ambil Keputusan
Saat berbicara dengan wartawan di Air Force One dalam perjalanan menuju Florida dari Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, pada 31 Oktober 2025, Trump mengaku belum mengambil keputusan terkait kemungkinan serangan.
“Tidak, itu tidak benar,” kata Trump kepada wartawan saat ditanya tentang isu tersebut, sebagaimana dikutip ABC News.
Meski demikian, beberapa sumber militer mengatakan ada “indikasi tertentu” bahwa serangan bisa saja dilakukan dalam 72 jam ke depan.
Kecurigaan publik meningkat karena sebelumnya, pada bulan Juni, Trump sempat memerintahkan serangan mendadak pesawat siluman B-2 terhadap situs nuklir Iran, setelah Gedung Putih sempat menyebut keputusan militer baru akan diambil dalam dua pekan.
Menurut The New York Times, pernyataan itu kala itu merupakan bagian dari kampanye penyesatan untuk menyamarkan rencana operasi militer.
Baca Juga: Operasi CIA Bunuh Maduro Gagal, Venezuela Tangkap Pasukan Navy SEAL AS
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly menegaskan bahwa laporan mengenai rencana serangan tidak dapat dipertanggungjawabkan.
“Sumber yang tidak disebutkan namanya tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Pengumuman apa pun mengenai kebijakan Venezuela akan datang langsung dari presiden,” ujarnya.
Artikel Terkait
Maduro Menang Pilpres Venezuela, Pengamat dari Afsel: Pemilihan yang Adil dan Transparan
Operasi CIA Bunuh Maduro Gagal, Venezuela Tangkap Pasukan Navy SEAL AS
AS Gerakkan Senjata Ekonomi Lagi, Siap Hantam Negara yang Impor Minyak Venezuela!
Tantang Trump, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Mendarat di Caracas di Tengah Ketegangan AS-Venezuela
Trump Ancam Kerahkan Kekuatan Militer AS ke Gaza untuk Membunuh Anggota Hamas