• Minggu, 21 Desember 2025

10.000 Tentara Siaga di Karibia, Ini Kata Trump soal Santer Isu Amerika Bakal Serang Venezuela

Photo Author
- Sabtu, 1 November 2025 | 16:23 WIB
Presiden AS, Donald Trump (Foto: AP Photo)
Presiden AS, Donald Trump (Foto: AP Photo)

KONTEKS.CO.ID - Ketegangan di kawasan Karibia meningkat tajam setelah laporan menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah menyusun daftar rahasia target di Venezuela yang dapat diserang atas perintah langsung presiden.

Beberapa pejabat yang mengetahui perencanaan itu menyebutkan, langkah ini menandai babak baru dalam kebijakan tekanan militer Washington terhadap pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.

Menurut sejumlah sumber, daftar target tersebut diduga mencakup pelabuhan, bandara, dan fasilitas strategis yang berada di bawah kendali pemerintah Maduro, namun juga digunakan oleh kartel narkoba untuk menyelundupkan narkotika. Daftar itu dilaporkan telah disampaikan kepada Senat Republik pada awal pekan ini.

Baca Juga: Tantang Trump, Pesawat Kargo Raksasa Rusia Mendarat di Caracas di Tengah Ketegangan AS-Venezuela

Langkah tersebut, disertai penumpukan sekitar 10.000 personel militer AS di kawasan Karibia, memicu spekulasi bahwa Trump dapat memerintahkan serangan militer terhadap Venezuela dalam waktu dekat.

Trump Belum Ambil Keputusan

Saat berbicara dengan wartawan di Air Force One dalam perjalanan menuju Florida dari Pangkalan Gabungan Andrews, Maryland, pada 31 Oktober 2025, Trump mengaku belum mengambil keputusan terkait kemungkinan serangan.

“Tidak, itu tidak benar,” kata Trump kepada wartawan saat ditanya tentang isu tersebut, sebagaimana dikutip ABC News.

Meski demikian, beberapa sumber militer mengatakan ada “indikasi tertentu” bahwa serangan bisa saja dilakukan dalam 72 jam ke depan.

Kecurigaan publik meningkat karena sebelumnya, pada bulan Juni, Trump sempat memerintahkan serangan mendadak pesawat siluman B-2 terhadap situs nuklir Iran, setelah Gedung Putih sempat menyebut keputusan militer baru akan diambil dalam dua pekan.

Menurut The New York Times, pernyataan itu kala itu merupakan bagian dari kampanye penyesatan untuk menyamarkan rencana operasi militer.

Baca Juga: Operasi CIA Bunuh Maduro Gagal, Venezuela Tangkap Pasukan Navy SEAL AS

Sementara itu, juru bicara Gedung Putih, Anna Kelly menegaskan bahwa laporan mengenai rencana serangan tidak dapat dipertanggungjawabkan.

“Sumber yang tidak disebutkan namanya tidak tahu apa yang mereka bicarakan. Pengumuman apa pun mengenai kebijakan Venezuela akan datang langsung dari presiden,” ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X