Malaysia Setuju Lanjutkan Kembali Pencarian Pesawat MH370: Bangkai Ditemukan Dibayar Rp1,2 Triliun!

KONTEKS.CO.ID - Lebih dari satu dekade lalu, pesawat Malaysia Airlines MH370 lenyap tanpa jejak, memicu salah satu misteri penerbangan yang paling membingungkan.

Meskipun pencarian multinasional telah dilakukan selama bertahun-tahun, para penyelidik masih belum tahu persis apa yang terjadi pada pesawat tersebut atau bagaimana nasib 239 penumpang dan awaknya.

Pada Rabu 3 Desember 2025, Pemerintah Malaysia mengatakan, perusahaan robotika kelautan Amerika, Ocean Infinity, akan melanjutkan pencarian di dasar laut untuk mencari pesawat yang hilang tersebut pada 30 Desember.

Baca Juga: Pelatih Persija Bubarkan Skuad usai Ukir Enam Kemenangan Beruntun: Saya Tak Mau Ketemu Mereka!

Ini yang menghidupkan kembali harapan bahwa pesawat tersebut pada akhirnya dapat ditemukan.

Pencarian besar-besaran di Samudera Hindia bagian selatan, tempat jet tersebut diyakini jatuh, hampir tidak menemukan apa pun.

Selain beberapa pecahan kecil yang terdampar di pantai, tidak ada jenazah atau puing-puing besar yang pernah ditemukan.

Apa yang Kita Ketahui Terkait Hilangnya Boeing 777 Malaysia Airlines

Mengutip NDTV, Kamis Boeing 777 menghilang dari radar lalu lintas udara 39 menit setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,4 di Sulut, Ini Analisis BMKG

Panggilan radio terakhir pilot ke Kuala Lumpur - "Selamat malam, Malaysian Three Seven Zero" - adalah komunikasi terakhir sebelum pesawat melintasi wilayah udara Vietnam dan gagal melapor kepada petugas kontrol lalu lintas udara di sana.

Beberapa menit kemudian, transponder pesawat, yang menyiarkan lokasinya, mati. Radar militer menunjukkan pesawat berbalik arah di atas Laut Andaman.

Sedangkan data satelit menunjukkan pesawat terus terbang selama berjam-jam, kemungkinan hingga kehabisan bahan bakar, sebelum jatuh di wilayah terpencil di Samudra Hindia bagian selatan.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Bantah Miliki PT Toba Pulp Lestari, Perusahaan Diduga Biang Kerok Bencana Sumatra

Teori tentang apa yang terjadi berkisar dari pembajakan hingga penurunan tekanan kabin atau kegagalan daya. Tidak ada panggilan darurat, permintaan tebusan, bukti kegagalan teknis, atau cuaca buruk.