• Minggu, 21 Desember 2025

Papua Nugini Khawatirkan Konflik di Papua, Serukan 'Zona Penyangga' Bebas Militer TNI Sejauh 10 Km di Perbatasan dengan RI

Photo Author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 09:54 WIB
Pasukan Pertahanan Papua Nugini atau PNGDF diusulkan akan menjaga zona penyanggah bersama TNI. (Foto: ABC News)
Pasukan Pertahanan Papua Nugini atau PNGDF diusulkan akan menjaga zona penyanggah bersama TNI. (Foto: ABC News)

Melalui perjanjian itu, Melbourne bisa memasok senjata, peralatan militer, mengadakan latihan dan pelatihan Bersama dengan Papua Nugini.

Perjanjian ini juga akan memungkinkan Australia untuk merekrut warga negara Papua Nugini ke dalam pasukan pertahanannya dan sebaliknya.

Ini adalah aliansi militer ketiga Australia dan yang pertama dalam lebih dari 70 tahun sejak Australia menandatangani pakta ANZUS dengan Amerika Serikat dan Selandia Baru pada tahun 1951.

Joseph mengatakan Indonesia, yang berbatasan darat sepanjang 820 kilometer dengan Papua Nugini, khawatir tentang potensi implikasi dari perjanjian tersebut.

Baca Juga: Netflix Adaptasi Tiga Novel Dee Lestari Jadi Original Series: Rapijali, Perahu Kertas, dan Aroma Karsa Segera Hadir

"Mereka telah menyampaikan beberapa kekhawatiran, terutama terkait kedaulatan mereka (Indonesia)," ujarnya.

Dr. Joseph mengatakan gagasan pertemuan pertahanan trilateral tahunan antara ketiga negara muncul ketika PNG berkonsultasi dengan Indonesia mengenai perjanjian baru tersebut.

"Itu adalah sesuatu yang kami semua anggap sebagai ide bagus karena kami adalah tetangga yang baik," katanya. "Transparansi telah menjadi tujuan utama kami dan kami tidak menyembunyikan apa pun."

Pertemuan Pertahanan Pertama Australia-PNG-Indonesia

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan kekhawatiran ketika perjanjian ditandatangani. Jakarta mengatakan, meskipun Indonesia menghormati hak setiap negara untuk memperkuat sistem pertahanannya, tidak ada perjanjian yang seharusnya meningkatkan "persaingan geopolitik" di kawasan tersebut.

Baca Juga: Ini Pandangan Aljabar Strategic Soal Tobat Nasuha Terkait Bencana Cak Imin Vs Doli Kurnia

"Indonesia juga mengharapkan Australia dan PNG untuk secara konsisten menjunjung tinggi transparansi dalam proses pembentukan perjanjian kerja sama ini. Serta menghormati komitmen mereka untuk menghormati kedaulatan dan integritas wilayah negara-negara tetangga, termasuk Indonesia," katanya.

Namun, Jakarta sejak itu menunjukkan nada yang jauh lebih tenang, dengan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyatakan di akhir bulan Oktober: "Indonesia dan Australia berdiri berdampingan dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan perdamaian di kawasan Indo-Pasifik".

Satu sumber Pemerintah Indonesia mengatakan kepada ABC News, bahwa meskipun masih terdapat keraguan terhadap sistem Indonesia terkait perjanjian tersebut, Australia telah melakukan "pekerjaan yang baik" dalam menjelaskan isi Perjanjian Pukpuk dan meredakan kekhawatiran tersebut.

Pertemuan pertama para menteri pertahanan — yang menampilkan Joseph, Menteri Pertahanan Australia Richard Marles, dan Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin — akan diadakan pekan ini di Ibu Kota PNG, Port Moresby.

Baca Juga: YouTube Korea Rilis 10 Lagu Terpopuler 2025: HUNTR/X, Saja Boys, BLACKPINK dan IVE Kuasai Puncak Trending

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X