• Minggu, 21 Desember 2025

Papa Buka, Film Pertama Papua Nugini yang Melaju ke Oscar 2026! Ini Fakta Menariknya

Photo Author
- Sabtu, 30 Agustus 2025 | 20:30 WIB
Papa Buka, Film Pertama Papua Nugini yang Melaju ke Oscar 2026 (foto: instagram.com)
Papa Buka, Film Pertama Papua Nugini yang Melaju ke Oscar 2026 (foto: instagram.com)

KONTEKS.CO.ID - Sejarah baru tercipta di dunia perfilman Papua Nugini.

Film berjudul Papa Buka resmi menjadi film pertama dari Papua Nugini yang diajukan ke ajang Academy Awards ke-98 atau Oscar 2026, dalam kategori Best International Feature Film.

Film yang diarahkan sutradara asal India Bijukumar Damodaran ini mengisahkan perjalanan seorang veteran perang bernama Papa Buka yang menuntun dua sejarawan India menelusuri jejak Perang Dunia II.

Baca Juga: Harta Ahmad Sahroni, Koleksi Properti dan Mobil Mewah yang Terungkap usai Rumah Dijarah Massa

Kisahnya bukan hanya membuka sejarah yang jarang terungkap, tetapi juga menghubungkan Papua Nugini dengan India melalui nilai kemanusiaan dan solidaritas.

Tonggak Sejarah Perfilman Papua Nugini

Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Pariwisata, Seni, dan Budaya Papua Nugini, Belden Norman Namah, bersama Direktur Eksekutif National Cultural Commission Steven Enomb Kilanda dan Ketua Komite Seleksi Oscar Don Niles.

"Papa Buka merepresentasikan kisah, tradisi, dan suara seni Papua Nugini. Kami bangga membawa cerita ini ke panggung Academy Awards," ujar Don Niles.

Baca Juga: Tiara Andini Curhat Soal Kursi Pesawat Diserobot, Ternyata Ada Menteri Terlibat!

Pemilihan film ini bertepatan dengan momentum 50 tahun kemerdekaan Papua Nugini, menjadikannya semakin istimewa bagi masyarakat dan perfilman nasional.

Kolaborasi Lintas Negara

Film Papa Buka diproduksi dalam bahasa Tok Pisin, salah satu bahasa resmi Papua Nugini.

Produksi ini melibatkan kerja sama internasional, termasuk produser Noelene Taula Wunum (NAFA Productions), Akshaykumar Parija (Akshay Parija Productions), Pa Ranjith (Neelam Productions), dan Prakash Bare (Silicon Media).

Baca Juga: Sepeda Listrik Rp1 Jutaan: Tips Pilih yang Hemat dan Nyaman untuk Kebutuhan Sehari-hari

Selain itu, film ini menghadirkan kolaborasi budaya yang kuat dengan dukungan kru dan tenaga lokal.

Lebih dari 40 mahasiswa Papua Nugini ikut serta dalam produksi, dengan 60 persen kru adalah perempuan, menjadikannya sebagai proyek pembangunan kapasitas di bidang seni dan perfilman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Perayaan Natal 2025 Jessica Mila Antara Senang dan Sedih

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:40 WIB
X