KONTEKS.CO.ID - Gempa kuat bermagnitudo 6,9 mengguncang Sabtu pagi tadi di lepas pantai Pulau New Britain, Papua Nugini.
Informasi ini disampaikan menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).
Gempa ini terjadi hanya beberapa hari setelah gempa dahsyat bermagnitudo 7,7 mengguncang Myanmar, menurut The Sun.
Pusat gempa berada di lepas pantai, dengan kedalaman hanya enam mil, yang meningkatkan kekhawatiran akan tsunami.
New Britain, yang dihuni lebih dari 500.000 orang, terletak di dalam "Cincin Api" Pasifik yang volatil.
Itu adalah sebuah wilayah hotspot aktivitas seismik di mana lempeng tektonik terus bergerak, menurut The Sun.
Menurut AFP, gempa dangkal ini, dengan kedalaman 10 kilometer (enam mil), memicu peringatan tsunami yang kemudian diturunkan oleh Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS.
"Berdasarkan semua data yang tersedia, ancaman tsunami dari gempa ini kini telah berlalu," kata pusat tersebut, menambahkan bahwa "tidak ada tsunami yang teramati" di lokasi pemantauan terdekat.
Gempa terjadi pada pukul 06.04 waktu setempat (20.04 GMT) dan berpusat sekitar 194 kilometer (120 mil) tenggara dari kota besar terdekat, Kimbe.
Marolyn Simbiken, seorang resepsionis di Liamo Reef Resort di Kimbe, mengatakan sejauh ini dia belum melihat kerusakan.
“Kami merasakan gempa di sini,” katanya kepada AFP.
Tidak ada kerusakan besar
“Tapi tidak ada kerusakan besar. Tidak ada yang rusak di sini dan tidak ada evakuasi.”
Barbara Aibilo, seorang pekerja di Walindi Plantation Resort, merasakan "guncangan ringan."
Beberapa gempa kecil lainnya, dengan magnitudo awal antara 4,9 hingga 5,3, terjadi setelahnya di dekat wilayah laut yang sama, menurut USGS.
Artikel Terkait
Baku Tembak Antar-Suku di Papua Nugini Tewaskan 30 Orang, Rumah Dibakar, Perempuan dan Anak Mengungsi
Ancaman Tsunami saat Mudik Lebaran, BMKG Sudah Kerahkan Seluruh Sumber Daya