• Senin, 22 Desember 2025

Ancaman Tsunami saat Mudik Lebaran, BMKG Sudah Kerahkan Seluruh Sumber Daya

Photo Author
- Minggu, 16 Maret 2025 | 18:04 WIB
Macet di Tol saat arus mudik Lebaran 2024 (Dok Korlantas Polri)
Macet di Tol saat arus mudik Lebaran 2024 (Dok Korlantas Polri)


KONTEKS.CO.ID - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan risiko potensi tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta saat arus mudik Lebaran 2025.

Potensi risiko tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA), Kulonprogo, Yogyakarta saat Lebaran 2025 diungkap

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat rapat kerja (raker) dan rapat dengar pendapat (rdp) dengan Komisi V DPR RI pada Selasa 11 Maret 2025.

Baca Juga: Website Penukaran Uang Baru pintar.bi.go.id Tidak Bisa Diakses, Masyarakat Resah

Dwikorita menyampaikan, dengan adanya peringatan ini, BMKG meminta agar kepadatan akibat volume kendaraan dapat diantisipasi. Kemacetan akan menyebabkan risiko tinggi bila tsunami terjadi.

"Titik risiko yang perlu diwaspadai salah satunya, ya, jalan underpas lintas selatan Bandara Yogyakarta di Kulonprogo, underpas di situ adalah zona rawan tsunami," ujar Dwikorita.

Guna menghadapi potensi risiko tsunami di Bandara NYIA, Kulonprogo, dihrapkan agar pada periode perjalanan libur Lebaran 2025 supaya kementerian teknis bisa menerapkan skema buka tutup lalu lintas.

Baca Juga: Revisi UU TNI Pembangkang Terhadap Komitmen HAM Internasional

Skema buka tutup terutama pada ruas masuk ke jalan underpass yang berupa terowongan, sekaligus menyosialisasikannya sejak dini ke masyarakat.

Selain itu, sistem buka tutup dapat mengurangi kepadatan volume kendaraan yang melintas dalam terowongan.

Diketahui bahwa underpass tersebut juga cukup panjang, sekitar 1,4 kilometer. Sehingga pengaturan lalu lintasnya perlu dilakukan secara hati-hati.

Baca Juga: Petisi Tokoh dan Masyarakat Sipil: Tolak Kembalinya Dwifungsi Melalui Revisi UU TNI

"Mohon dipastikan dari Kementerian PUPR karena gate buka-tutupnya itu jangan sampai macet karena kalau macet tidak bisa buka atau tidak bisa nutup nanti mobil-mobil akan terjebak di dalam terowongan itu saat evakuasi tsunami," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X