KONTEKS.CO.ID - Mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, resmi ditangkap polisi federal pada Sabtu, 22 November 2025.
Ia dituduh berusaha kabur untuk menghindari hukuman 27 tahun penjara atas kasus upaya kudeta setelah kalah dalam pemilu 2022 dari Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
Penangkapan dilakukan setelah hakim Mahkamah Agung Brasil, Alexandre de Moraes yang menyatakan bahwa Bolsonaro merusak alat pemantau pergelangan kaki yang wajib ia kenakan saat menjalani tahanan rumah.
Baca Juga: Jair Bolsonaro Divonis 27 Tahun Penjara atas Upaya Kudeta di Brasil
Dalam rekaman yang diperoleh penyidik, Bolsonaro bahkan mengakui mencoba membuka perangkat tersebut dengan solder.
Hakim khawatir Bolsonaro tengah menyiapkan pelarian di tengah aksi protes yang direncanakan putranya.
Ia menyebut mantan presiden itu bisa saja melarikan diri ke Kedutaan Besar Amerika Serikat yang jaraknya hanya sekitar 13 kilometer dari rumah Bolsonaro di Brasilia.
"Dia berada sekitar 13 kilometer (8 mil) dari lokasi Kedutaan Besar Amerika Serikat, dalam jarak yang dapat ditempuh dalam 15 menit berkendara," kata de Moraes, mengutip AP News, Minggu, 23 November 2025.
Usai penangkapan, para pendukung dan penentang Bolsonaro berkumpul di depan markas polisi federal. Polisi kemudian memisahkan kedua kubu agar tidak terjadi bentrokan.
Pengacara Bolsonaro membantah tuduhan upaya melarikan diri. Mereka menyebut keputusan hakim tidak berdasar karena rencana acara yang akan dihadiri Bolsonaro hanyalah doa bersama, bukan aksi protes.
Baca Juga: Pendukung Bolsonaro Minta Militer Brasil Kudeta Pasca Kemenangan Lula
Nasib Bolsonaro kini akan ditentukan oleh panel lima hakim Mahkamah Agung yang akan memutuskan kelanjutan masa penahanannya pada Senin mendatang.
Sementara itu, mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyebut kabar penangkapan Bolsonaro sebagai hal yang sangat disayangkan.
Artikel Terkait
Pendukung Bolsonaro Minta Militer Brasil Kudeta Pasca Kemenangan Lula
Prabowo: Indonesia dan Brasil Bangun Sistem Rudal dan Kapal Selam Canggih
Hasil Autopsi Kedua di Brasil, Juliana Marins Meninggal Dunia 15 Menit Usai Jatuh
Jair Bolsonaro Divonis 27 Tahun Penjara atas Upaya Kudeta di Brasil
Brasil Operasikan Pabrik Nyamuk Terbesar di Dunia, Kapasitas Produksi 100 Juta Telur Aedes Aegypti Wolbachia per Pekan