KONTEKS.CO.ID – Amerika Serikat dann Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan energi nuklir sipil bersejarah bernilai miliaran dolar AS.
Kesepakatan ini dikonfirmasi saat Presiden AS Donald Trump menjamu Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih untuk kunjungan pertamanya ke Washington, D.C., dalam tujuh tahun terakhir.
"Hari ini adalah hari bersejarah bagi Amerika Serikat dan Kerajaan Arab Saudi," kata Menteri Energi AS, Chris Wright dalam sebuah pernyataan pada Rabu 19 November 2025.
Baca Juga: Hari Ini, Polri Periksa Halim Kalla dalam Skandal Korupsi PLTU Kalbar Bernilai Triliunan
Ia memuji Deklarasi Bersama tentang Penyelesaian Negosiasi Kerja Sama Nuklir Sipil yang baru ditandatangani tersebut.
Kesepakatan ini menandakan komitmen Washington untuk mendukung negara-negara Teluk dan memperkuat posisinya di kawasan tersebut.
Kemampuan nuklir yang dimiliki Arab Saudi bisa mengimbangi Iran, Rusia, dan China, sekaligus mengurangi ketergantungan AS pada uranium yang diperkaya dari Rusia.
Baca Juga: Disetujui Komisi III DPR, Ini 7 Nama Calon Anggota KY Periode 2025-2030
Kesepakatan ini, yang telah lama diupayakan oleh Kerajaan Saudi, muncul setelah sang putra mahkota mendapatkan beberapa komitmen penting dari Trump selama kunjungan ini.
Termasuk menunjuk Arab Saudi sebagai sekutu utama non-NATO pada hari Selasa kemarin dan menyetujui penjualan jet F-35.
Trump mengatakan kerajaan akan menginvestasikan setidaknya USD600 miliar di AS, yang ditanggapi oleh putra mahkota dengan mengatakan jumlah tersebut akan meningkat menjadi USD1 triliun.
Kesepakatan ini meletakkan dasar hukum bagi kemitraan nuklir bernilai miliaran dolar yang telah berlangsung selama beberapa dekade. “Menetapkan perusahaan-perusahaan AS sebagai mitra nuklir sipil pilihan Riyadh, dan mewajibkan kedua belah pihak untuk mematuhi standar nonproliferasi yang ketat,” menurut Gedung Putih, melansir Newsweek, Kamis 20 November 2025.
Wright telah mengumumkan bahwa sebuah kesepakatan sedang berlangsung pada bulan April saat berkunjung ke kawasan Timur Tengah yang mencakup Arab Saudi.
Artikel Terkait
Prabowo Hadiri KTT ASEAN Kuala Lumpur, Bahas Energi Nuklir Damai dan Genosida di Gaza
Indonesia Bangun Reaktor Nuklir PeLUIt-40, Produksi Listrik dan Hidrogen Sekaligus
Indonesia Sudah Siap Bangun Reaktor Nuklir: Incar 28 Titik, tapi Ilmuwan BRIN Masih Bungkam di Mana Lokasinya
China Bangun Kapal Induk Bertenaga Nuklir Pertama, Tantang AS!
Gunakan Jet Tempur Siluman F-35, Angkatan Udara AS Sukses Uji Bom Nuklir Inert