China Bangun Kapal Induk Bertenaga Nuklir Pertama, Tantang AS!

KONTEKS.CO.ID – China sedang mengembangkan kapal induk baru, kemungkinan ini adalah yang pertama dengan tenaga nuklir.

Bocoran pengembangann kapal nuklir pertama China berdasakan laporan terbaru dari The War Zone yang menganalisis citra satelit.

Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLAN) baru-baru ini meresmikan kapal induk generasi canggih pertamanya yang diproduksi di dalam negeri, yakni Fujian.

Baca Juga: Beredar Kabar Zayn Malik Balik Lagi ke One Direction

Tenaga nuklir memungkinkan kapal induk bertahan di laut lebih lama, menggerakkan sistem canggih, dan menyerang di mana pun dengan kebutuhan pengisian bahan bakar minimal.

Laman Newsweek dalam laporannya, Jumat 14 November 2025, menyebutkan, Prancis adalah satu-satunya negara selain AS yang mengoperasikan kapal induk bertenaga nuklir, Charles de Gaulle.

Angkatan Laut China telah melampaui Angkatan Laut AS dalam jumlah kapal tempur, menjadikannya yang terbesar di dunia, menurut penilaian Pentagon.

Armada China mencakup tiga kapal induk bertenaga konvensional. Sementara itu, AS memiliki 11 kapal induk super bertenaga nuklir yang aktif.

Baca Juga: COP30, AMAN Persoalkan Sejumlah Istilah Asing Yang Kian Sengsarakan Masyarakat Adat

Gambar-gambar terbaru yang bocor di internet dari kapal induk yang sedang dibangun, yang dikenal sebagai Tipe 004, tampaknya menunjukkan struktur penahan reaktor yang mirip dengan yang ditemukan pada kapal induk bertenaga nuklir AS.

War Zone menggambarkan hal ini sebagai "bukti kuat" yang mendukung spekulasi sebelumnya, bahwa kapal tersebut akan bertenaga nuklir, meskipun belum konklusif.

Para analis di Defense Security Asia juga menafsirkan dua struktur baja melingkar besar yang terlihat di dek atas kapal dalam citra satelit dan bocoran sebagai penutup bejana tekan reaktor.

Bagian lambung dilaporkan memiliki panjang lebih dari 1.050 kaki dan dimensi Tipe 004 menunjukkan bobot total antara 105.000-110.000 ton.

Baca Juga: Moskow Tak Punya Rencana Serang NATO, tapi Menlu Rusia Tegas Katakan: ‘Lu Jual Gue Beli’!