Hubungan Turki dan Israel yang sebelumnya hangat memburuk tajam selama perang Gaza.
Itu setelah Presiden Turki Tayyip Erdogan mengecam keras kampanye udara dan darat Israel di wilayah Palestina tersebut.
Menlu AS Marco Rubio dalam kunjungannya ke Israel untuk memperkuat gencatan senjata, pekan lalu, mengatakan pasukan internasional harus terdiri dari negara-negara yang dapat diterima Israel.
Ia tidak memberikan komentar mengenai kemungkinan keterlibatan Turki.
Rubio menambahkan masa depan pemerintahan Gaza masih harus dibahas bersama antara Israel dan negara-negara mitra, tetapi tidak boleh melibatkan Hamas.***
Artikel Terkait
Pasukan Stabilisasi Gaza Melibatkan Empat Negara, Indonesia Masuk Rencana
Tugas Utama Pasukan Stabilisasi untuk Pulihkan Gaza, Begini Rencananya
Pasukan Stabilisasi Gaza, Wapres AS: Negara Teluk, Israel, Turki, dan Indonesia
Militer AS Tidak Mau Masuk Pasukan Stabilisasi Gaza, Ini Peran yang Akan Dijalankan
Donald Trump Puji Presiden Prabowo Subianto di KTT ASEAN 2025: Upaya Perdamaian Gaza Jadi Sorotan Dunia