KONTEKS.CO.ID - PM Israel Benjamin Netanyahu mengotot pihaknya yang akan menentukan pasukan asing mana yang dapat diterima sebagai bagian dari rencana pembentukan pasukan internasional di Gaza.
Pasukan internasional itu untuk menjaga gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel di bawah inisiatif Presiden AS Donald Trump.
Belum jelas apakah negara-negara Arab dan pihak lain bersedia mengirim pasukan.
Baca Juga: Helikopter dan Jet Tempur AS Jatuh di Laut China Selatan
Itu karena kelompok militan Hamas menolak untuk melucuti senjata sebagaimana diminta dalam rencana tersebut.
Israel sendiri menyuarakan kekhawatiran terkait komposisi pasukan internasional itu.
Pemerintahan Trump telah menegaskan tidak akan mengirim pasukan AS ke Jalur Gaza.
Baca Juga: Moto X70 Air: Desain Super-Tipis dengan Kinerja Ponsel Bisa Diandalkan
Namun, diakui AS sedang melakukan pembicaraan dengan Indonesia, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, Turki, dan Azerbaijan untuk berkontribusi dalam pasukan multinasional tersebut.
“Kami mengendalikan keamanan kami sendiri. Kami juga menegaskan terkait pasukan internasional, Israel yang akan menentukan pasukan mana yang tidak dapat diterima, dan kami akan terus berpegang pada prinsip itu,” kata Netanyahu.
“Hal ini, tentu saja, juga disetujui Amerika Serikat, sebagaimana disampaikan pejabat tertinggi mereka dalam beberapa hari terakhir,” ujarnya saat rapat kabinet.
Israel, yang selama dua tahun terakhir mengepung Gaza, masih mengendalikan seluruh akses keluar-masuk wilayah tersebut.
Israel Menolak Turki
Pekan lalu, Netanyahu mengisyaratkan penolakannya terhadap kemungkinan keterlibatan pasukan keamanan Turki di Gaza.
Artikel Terkait
Pasukan Stabilisasi Gaza Melibatkan Empat Negara, Indonesia Masuk Rencana
Tugas Utama Pasukan Stabilisasi untuk Pulihkan Gaza, Begini Rencananya
Pasukan Stabilisasi Gaza, Wapres AS: Negara Teluk, Israel, Turki, dan Indonesia
Militer AS Tidak Mau Masuk Pasukan Stabilisasi Gaza, Ini Peran yang Akan Dijalankan
Donald Trump Puji Presiden Prabowo Subianto di KTT ASEAN 2025: Upaya Perdamaian Gaza Jadi Sorotan Dunia