Dan meskipun Perdana Menteri Netanyahu tidak bersedia melanjutkan hal ini, ia tertarik untuk menyampaikan pernyataan ini kepada basis sayap kanannya. Tujuannya, agar ia dapat meningkatkan popularitas saat berbicara tentang potensi penyelenggaraan pemilu lebih awal.
Baca Juga: Jonatan Kalahkan Pemain No 1 Dunia, Rebut Gelar Juara Denmark Open 2025!
Ini adalah orang yang terobsesi untuk tetap berkuasa dan juga menghindari persidangan korupsinya.
Perdana Menteri Israel itu dikenal sering menggunakan retorika ini terhadap warga Palestina untuk meraih kemenangan politik, dan sekarang adalah saat yang kritis baginya.
Dunia melihat situasi di mana ia berhasil mendapatkan 20 tawanan hidup, menempatkan Hamas dalam posisi yang sangat sensitif karena sekarang mereka tidak memiliki banyak kartu untuk dimainkan.
Dulu mereka menggunakan tawanan sebagai alat tawar-menawar. Karena itulah banyak pihak mengungkapkan ketakutan dan kekhawatiran, bahwa Netanyahu akan mendapatkan tawanannya dan kemudian ia akan terus melakukan pengeboman dengan berbagai alasan. ***
Artikel Terkait
Ada Gencatan Senjata di Gaza, Afrika Selatan-Spanyol Tegaskan Kasus Genosida di ICJ Jalan Terus!
Meski Gaza Sudah Damai, PM Spanyol Pedro Sanchez Tuntut Dalang Genosida Diadili
Pengacara Pro-Israel Peringatkan Netflix Cs: Boikot Film Terkait Gaza Bisa Langgar Hukum Inggris
Pembentukan Pasukan Penjaga Perdamaian di Gaza Terus Menguat, Dunia Menanti Mandat PBB
Gilanya Israel! Klaim Perjanjian Damai, tapi Rudal Mobil Berisi 1 Keluarga Gaza: 11 Tewas, Termasuk 7 Anak-Anak