• Senin, 22 Desember 2025

Meski Gaza Sudah Damai, PM Spanyol Pedro Sanchez Tuntut Dalang Genosida Diadili

Photo Author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 10:00 WIB
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez (Foto: Instagram/@sanchezcastejon)
Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez (Foto: Instagram/@sanchezcastejon)

KONTEKS.CO.ID - Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, menegaskan bahwa upaya perdamaian di Gaza tidak boleh menghapus tuntutan keadilan bagi para pelaku kekejaman.

Dalam wawancara dengan radio Cadena SER belum lama ini, ia menekankan bahwa perdamaian sejati tidak dapat dibangun di atas impunitas.

“Perdamaian tidak bisa berarti melupakan, perdamaian tidak bisa berarti impunitas,” ujar Sanchez, melansir Anadolu.

Baca Juga: Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Makan Biaya hingga Rp879 Triliun

“Mereka yang merupakan aktor kunci dalam genosida yang dilakukan di Gaza harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan pengadilan,” tegasnya.

Sanchez mengenang masa baktinya di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) selama konflik Kosovo, di mana proses hukum terhadap pelaku kejahatan perang akhirnya ditegakkan.

“Kita memiliki banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab," kata Sanchez.

Spanyol dan Eropa Ambil Peran

Sanchez menegaskan, Spanyol bersama Uni Eropa akan memainkan peran penting dalam proses perdamaian Gaza.

Tidak hanya pada tahap rekonstruksi, tetapi juga dalam membangun solusi dua negara yang berlandaskan hukum internasional.

Baca Juga: Trump Klaim Konflik Gaza Berakhir, DPR: Hentikan Agresi Militer Israel dan Bebaskan Sandera!

Ia bahkan tidak menutup kemungkinan untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian Spanyol ke Gaza sebagai bagian dari dukungan terhadap stabilisasi kawasan.

Pada kesempatan yang sama, Sanchez menegaskan komitmen Madrid untuk mempertahankan embargo senjata terhadap Israel sampai proses gencatan senjata berjalan konsisten dan membuka jalan menuju perdamaian permanen.

“Penting bahwa kekerasan telah berakhir,” ujarnya. “Dan bahwa kita sekarang memiliki kesempatan untuk dialog yang jujur antara Israel dan Palestina serta pengakuan kedua negara.”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Adiputra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X