Meskipun Clarke dengan rendah hati meremehkan hubungan langsung antara penelitian timnya dan perangkat modern, para ahli mengatakan, penemuan mereka telah membuat teknologi yang ada menjadi lebih canggih dan presisi.
Pencitraan resonansi magnetik (MRI) dan komunikasi satelit, misalnya, mendapatkan manfaat dari presisi tingkat kuantum yang dimungkinkan oleh karya mereka.
“Mekanika kuantum ada di mana-mana — di ponsel, di satelit yang terhubung dengannya, dan bahkan di layar yang kita tonton,” tambah Bagger. “Mereka menemukan cara untuk menunjukkan keanehan kuantum dalam skala manusia.”
Komite Nobel memuji para peraih Nobel karena membantu mengubah teori berusia seabad menjadi batas praktis bagi inovasi.
Baca Juga: Presiden Prabowo Lantik Ari Sihasale Jadi Anggota Percepatan Otsus Papua, Ini Daftar Lengkapnya
“Mekanika kuantum terus mengejutkan dan melayani umat manusia,” kata Ketua Komite Olle Eriksson. “Mekanika kuantum adalah fondasi dari semua teknologi digital.”
Istri Martinis, Jean, mengatakan kepada wartawan bahwa suaminya masih tidur ketika berita itu tersiar. “Dia tidak suka kejutan,” katanya.
Ia menambahkan, pada tahun-tahun sebelumnya mereka begadang untuk menonton pengumuman tersebut. Tetapi pada suatu titik, mereka memutuskan bahwa tidur lebih penting.
Penghargaan ini menandai ke-119 kalinya Hadiah Nobel Fisika diberikan. Pemenang tahun lalu adalah pelopor AI John Hopfield dan Geoffrey Hinton, yang diakui atas kontribusi mereka pada pembelajaran mesin.
Musim Nobel tahun ini berlanjut dengan penghargaan kimia pada hari Rabu, sastra pada hari Kamis, Hadiah Perdamaian pada hari Jumat, dan penghargaan ekonomi pada 13 Oktober.
Para pemenang akan menerima 11 juta kronor Swedia (USD1,2 juta) masing-masing pada upacara 10 Desember di Stockholm, yang diselenggarakan bertepatan dengan peringatan wafatnya Alfred Nobel. ***
Artikel Terkait
Tahanan Iran Narges Mohammadi Menangi Hadiah Nobel Perdamaian 2023
Aktivis HAM Rusia sekaligus Pemenang Nobel Divonis 2,5 Tahun Penjara
Tolak Militer, Mahasiswa Demonstran Pilih Peraih Nobel Muhammad Yunus Pimpin Bangladesh
Profil Muhammad Yunus, PM Bangladesh: Bankir yang Pernah Kalahkan SBY Meraih Nobel Perdamaian 2006
Dua Ilmuwan Muda RI Temukan Senyawa Baru Bernama Juanleoxy Fahrulanoside: Zat Pengendali Diabetes yang Diakui Dunia