KONTEKS.CO.ID - Iran mendadak memanggil kembali para duta besarnya yang bertugas di Inggris, Prancis, dan Jerman (E3), setelah ketiga negara Eropa tersebut memulihkan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap Republik Islam untuk pertama kalinya dalam satu dekade.
“Menanggapi tindakan tidak bertanggung jawab dari ketiga negara Eropa untuk memulihkan resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah dicabut, duta besar Iran untuk Jerman, Prancis, dan Inggris telah dipanggil ke Teheran untuk berkonsultasi,” lapor kantor berita negara, Tasnim, Sabtu, 27 September 2025.
Langkah ini dilakukan sehari setelah Rusia dan Tiongkok gagal menunda kebangkitan sanksi internasional terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara, karena hanya empat negara yang mendukung rancangan resolusi mereka, membuka jalan bagi sanksi untuk diberlakukan kembali.
Baca Juga: Indonesia Diduga Jadi Tempat Transit Perdagangan Minyak Rusia dan Iran Menuju China
Negara-negara E3 mulai menghitung waktu sebulan lalu untuk "pemulihan" sanksi PBB, menuduh Iran gagal mengungkapkan program nuklirnya secara jujur termasuk melalui langkah balasan yang diambilnya sebagai respons terhadap pemboman oleh Israel dan Amerika Serikat selama konflik 12 hari di bulan Juni yang menurut otoritas Iran menewaskan lebih dari 1.000 orang.
Sanksi, yang akan mulai berlaku pada pukul 00:00 GMT pada hari Minggu, akan memberlakukan larangan global atas kerja sama dengan Iran di sektor nuklir, militer, perbankan, dan pelayaran.
Mata uang nasional Iran, rial, jatuh ke level terendah sepanjang masa pada hari Sabtu, diperdagangkan lebih dari USD1,1 juta di pasar terbuka Teheran.
Badan Energi Atom Internasional pada Jumat kemarin mengatakan beberapa inspeksi telah dilanjutkan di situs-situs Iran pekan ini, namun tidak menyebutkan apakah ini termasuk situs yang dibom oleh AS dan Israel, tempat material nuklir bisa saja dikubur.
Baca Juga: Suhu Panas Capai 50 Derajat Celsius, Iran Tutup Kantor Pemerintahan Demi Irit Listrik
Di Moskow untuk forum Pekan Atom Dunia, kepala nuklir Iran Mohammad Eslami sekali lagi mengecam badan pengawas nuklir PBB karena menolak mengecam serangan udara terhadap situs nuklir Iran.
Kekuatan Barat menolak setidaknya dua proposal Iran untuk menunda kembalinya sanksi dalam beberapa hari terakhir, dengan alasan mereka tidak melihat kemajuan yang cukup untuk menyetujui penundaan setelah seminggu diplomasi tingkat tinggi di Majelis Umum PBB.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan tidak ada alasan untuk mencapai kesepakatan ketika, menurut pandangannya, Israel dan AS berusaha menggunakan tekanan untuk menggulingkan pemerintahan teokratis.
"Jika tujuannya adalah untuk menyelesaikan kekhawatiran mengenai program nuklir, kami bisa dengan mudah melakukannya," kata Pezeshkian kepada para wartawan, sambil menegaskan kembali bahwa Iran tidak akan pernah berambisi mengembangkan senjata nuklir.***
Artikel Terkait
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan Masih Diselidiki, Kemlu Serahkan Rekaman CCTV
Diplomat Indonesia di KBRI Lima Tewas Ditembak Saat Sedang Bersepeda di Peru
Kronologi Diplomat Indonesia Zetro Leonardo Purba Ditembak 3 Kali saat Bersepeda Bersama Istri di Lima Peru
Italia dan Spanyol Kirim Kapal Perang Kawal Armada Bantuan Gaza Palestina
Keren! Inggris Gercep Langsung Perbarui Peta Timur Tengah, Tercantum Negara Palestina
Terkesan Pidato Soal Palestina di PBB, Prabowo Ramai Ditelepon Sejumlah Pemimpin Dunia