KONTEKS.CO.ID - Otoritas Iran memerintahkan banyak kantor pemerintahan untuk tutup pada hari Rabu besok dalam upaya mengurangi konsumsi listrik imbas gelombang panas membebani kapasitas pembangkit listrik.
"Setidaknya 15 dari 31 provinsi di Iran akan mengalami penutupan kantor-kantor publik atau pengurangan jam operasional," tulis kantor berita IRNA, Selasa 5 Agustus 2025.
Provinsi yang terdampak antara lain Azerbaijan Barat dan Ardabil di barat laut, Hormozgan di selatan, dan Alborz di utara, serta ibu kota Teheran.
Baca Juga: Diplomat Muda Kemlu Tewas Terlilit Lakban, Pernah Tangani Evakuasi WNI di Iran
Gubernur Teheran, Mohammad Sadegh Motamedian menjelaskan, penutupan tersebut dilakukan atas permintaan kementerian energi dan dimaksudkan untuk mengelola konsumsi energi di sektor air dan listrik.
"Layanan darurat dan layanan garis depan akan tetap beroperasi," tambahnya.
Baca Juga: IAEA Sebut Iran Masih Simpan Uranium Cukup untuk Sembilan Bom Nuklir
Suhu tinggi yang dimulai pada pertengahan Juli telah membebani jaringan listrik Iran, memicu pemadaman bergilir di seluruh negeri karena suhu mencapai 50 derajat celsius di selatan.
Pihak berwenang di Teheran juga telah mengurangi tekanan air utama untuk mengelola turunnya permukaan air waduk, karena negara itu mengalami apa yang digambarkan media Iran sebagai kekeringan terburuk dalam satu abad terakhir.***
Artikel Terkait
Jutaan Ikan Mati Terebus Suhu Panas Ekstrem di Sungai Australia
Suhu Panas Asia, India 51,2 Derajat dan Ciputat 37,2 Derajat
Penyebab Suhu Panas Pada Cuaca
Presiden Prabowo dan PM Malaysia Anwar Ibrahim Bahas Perang Iran dan Israel, Serukan Gencatan Senjata Permanen
Mengenal Nostradamus, Peramal Asal Prancis yang Meramal Perang Dunia III Mulai dari Timur Tengah, Kini Pecah Perang Iran versus Israel
Pemerintah Evakuasi 97 WNI dari Iran, tapi Sebagian Masih Telantar di Azerbaijan
IAEA Sebut Iran Masih Simpan Uranium Cukup untuk Sembilan Bom Nuklir