KONTEKS.CO.ID -Raksasa kedai kopi dunia, Starbucks, resmi mengumumkan langkah mengejutkan yaitu penutupan lebih dari 100 gerai di Amerika Utara dan PHK terhadap sekitar 900 karyawan non-ritel.
Ini adalah bagian dari program restrukturisasi besar senilai USD1 miliar atau sekitar Rp16,7 triliun, yang dinamakan “Back to Starbucks”.
CEO Starbucks, Brian Niccol, mengungkapkan langkah ini diambil karena penjualan yang terus menurun selama enam kuartal berturut-turut.
“Saya percaya langkah ini perlu untuk membangun Starbucks yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih tangguh,” tulis Niccol dalam surat kepada karyawan, dikutip Jumat, 26 September 2025.
Dalam dokumen resmi yang disampaikan ke otoritas pasar modal AS, Starbucks menyebut bahwa jumlah gerai yang mereka operasikan langsung di kawasan tersebut akan turun sekitar 1% pada tahun fiskal 2025.
Hingga akhir Juni 2025, Starbucks memiliki lebih dari 11.400 lokasi aktif di Amerika Utara.
Biaya Fantastis, Fokus Baru Starbucks
Dari total biaya restrukturisasi, sebanyak 90% akan ditanggung oleh bisnis Starbucks di Amerika Utara, dengan rincian:
- Sekitar USD150 juta digunakan untuk biaya pemisahan karyawan
- Sekitar USD850 juta untuk penutupan gerai
Walau menutup ratusan lokasi, Starbucks menargetkan akan menutup tahun fiskal dengan hampir 18.300 gerai di Amerika Utara, termasuk yang dikelola lewat sistem lisensi.
Artinya, fokus perusahaan kini bergeser ke efisiensi dan optimalisasi gerai yang sudah ada.
Baca Juga: Bertemu PM Kanada Mark Carney, Prabowo Bahas Penguatan Kerja Sama Bidang Strategis
Starbucks juga menyebut tengah mengalihkan fokus ke pengalaman pelanggan.
Termasuk renovasi gerai agar kembali menjadi “ruang ketiga”, tempat nyaman di luar rumah dan kantor bagi konsumen.
Artikel Terkait
Amukan Banjir Bikin Pemprov Bali Setop Izin Pembangunan Hotel dan Restoran di Lahan Produktif
Keracunan Makanan Sudah Tak Bisa Ditolerir, KPAI Rekomendasikan Pemerintah Setop Sementara MBG
Transformasi Polri, Kapolda NTT Irjen Pol Rudi Darmoko Minta Anak Buahnya Setop Memeras dan Menzalimi Masyarakat