• Minggu, 21 Desember 2025

Aplikasi Bitchat Mendadak Populer di Nepal, Jadi Senjata Gen Z Hadapi Pemblokiran Media Sosial

Photo Author
- Jumat, 12 September 2025 | 21:37 WIB
Aplikasi Bitchat (Tangkapan Layar Youtube Akun Data Slayer)
Aplikasi Bitchat (Tangkapan Layar Youtube Akun Data Slayer)

KONTEKS.CO.ID - Aplikasi pesan terdesentralisasi Bitchat mendadak jadi primadona di Nepal setelah pemerintah setempat memblokir 26 platform media sosial, termasuk Facebook, WhatsApp, Instagram, hingga YouTube.

Lonjakan unduhan Bitchat berlangsung cepat. Data terbaru mencatat, pengguna di Nepal yang mengunduh aplikasi ini lebih dari 48 ribu kali, melonjak tajam dibanding beberapa hari sebelumnya yang hanya sekitar 3 ribu unduhan.

Angka tersebut setara dengan 39 persen dari total unduhan global, menjadikan Nepal pusat pertumbuhan pengguna Bitchat.

Baca Juga: Kena Reshuffle Prabowo, Jokowi Segera Bertemu Budi Arie Setiadi

Fenomena ini tidak lepas dari gelombang protes yang dipimpin generasi Z. Mereka menolak keras kebijakan pemerintah yang dianggap membatasi kebebasan berekspresi dan transparansi.

Aksi unjuk rasa bahkan berujung bentrokan dengan aparat keamanan, menyebabkan korban luka dan kematian.

Bitchat hadir sebagai solusi alternatif. Aplikasi yang dikembangkan oleh Jack Dorsey bersama komunitas open-source ini memungkinkan komunikasi tanpa internet.

Baca Juga: Jokowi Pilih Bungkam soal Reshuffle, Tegaskan Itu Hak Prerogatif Presiden Prabowo

Teknologi Bluetooth Low Energy mesh membuat pesan tetap terkirim dari perangkat ke perangkat dalam radius tertentu, bahkan ketika jaringan internet terputus. Pesan juga terenkripsi dengan baik, sehingga relatif aman dari penyadapan.

“Bitchat menjadi jalan pintas kami agar tetap bisa berkoordinasi meskipun pemerintah menutup semua jalur komunikasi,” kata salah seorang aktivis mahasiswa di Kathmandu yang dikutip Konteks.co.id dari laman resmi AP News.

Meski begitu, penggunaan Bitchat bukan tanpa kendala. Jangkauan terbatas, koneksi bergantung pada jumlah perangkat di sekitar, serta konsumsi baterai yang tinggi membuat aplikasi ini belum sepenuhnya ideal untuk komunikasi massal.

Baca Juga: Beredar Kabar Presiden Prabowo Kirim Surpres Pergantian Listyo Sigit Sebagai Kapolri

Namun, ledakan popularitas Bitchat di Nepal memperlihatkan semakin banyak masyarakat mencari jalur komunikasi yang tidak bisa dikontrol negara maupun korporasi besar.

Fenomena ini mengingatkan pada penggunaan mesh network di Hong Kong saat protes anti-ekstradisi pada 2019.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X