• Minggu, 21 Desember 2025

Tak Bicarakan Wilayah Ukraina, Trump Sebut Putin Bersedia Bertemu Zelenskyy

Photo Author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 07:03 WIB
Tampak pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Pemimpin Eropa di Gedung Putih. (X.com White House)
Tampak pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Pemimpin Eropa di Gedung Putih. (X.com White House)

KONTEKS.CO.ID - Presiden AS, Donald Trump, mengatakan, dirinya telah mulai mengatur pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Rencana pertemuan Volodymyr Zelenskyy dan Vladimir Putin mengemuka setelah pertemuan puncak hari ini, Senin 18 Agustus 2025, antara Donald Trump, Zelenskyy dan para pemimpin Eropa, di Gedung Putih, Washington DC.

Di sela-sela pertempuan itu, Trump menulis di media sosial bahwa ia telah membahas rencana tersebut dengan Putin melalui panggilan telepon selama negosiasinya dengan para pemimpin Eropa di Gedung Putih.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil: Persoalan Hutan Masih Membelenggu Bangsa

Kanselir Jerman Friedrich Merz pun mengonformasi Putin setuju untuk bertemu Zelensky dalam dua pekan ke depan.

Zelenskyy Lepas Wilayah Ukraina yang Dicaplok Rusia?

Para pemimpin yang berkumpul di Gedung Putih hari ini tidak membahas penggambaran ulang batas wilayah Ukraina. ‘Karena hal itu merupakan hal yang akan dibahas oleh Presiden Volodymyr Zelensky pada pertemuan trilateral yang berpotensi melibatkan Rusia,” kata Mark Rutte, Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Kami belum membahasnya hari ini," ujarnya kepada Fox News ketika ditanya tentang masalah tersebut.

"Semua orang paham, termasuk (Presiden Trump), bahwa dalam hal wilayah, Presiden Ukraina-lah yang harus membahasnya dalam pertemuan trilateral dan mungkin akan ada pembicaraan lebih lanjut setelahnya dengan Vladimir Putin dari Rusia."

Baca Juga: Visualnya Real Banget! Putra Hanung Rilis Film Pendek Sejarah Kemerdekaan dengan AI

Saat ini, pemahaman di antara para pemimpin adalah bahwa agar setiap wilayah dapat dibahas, harus ada jaminan keamanan. “Setiap negara dalam koalisi harus menyepakati arti jaminan ini,” tambahnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X