• Minggu, 21 Desember 2025

Rupiah Tertekan Lagi di Tengah Ketegangan Rusia dan Ukraina Menjelang Pertemuan Trump dan Putin di Alaska

Photo Author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 15:45 WIB
Rupiah Kembali Tertekan di Tengah Ketegangan Rusia dan Ukraina, Menjelang Pertemuan Trump dan Putin di Alaska. (Canva.com)
Rupiah Kembali Tertekan di Tengah Ketegangan Rusia dan Ukraina, Menjelang Pertemuan Trump dan Putin di Alaska. (Canva.com)

KONTEKS.CO.ID - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tertekan pada Jumat 15 Agustus 2025 siang.

Pelemahan ini bukan cuma soal ekonomi, tapi juga imbas dari tensi geopolitik di Eropa yang makin panas. Yakni menjelang pertemuan bersejarah antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Alaska.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 10.18 WIB, rupiah di pasar spot exchange melemah 48,5 poin atau 0,3% ke level Rp16.163,5 per dolar AS. Menariknya, indeks dolar AS justru ikut turun 0,17% ke level 98,08.

Baca Juga: Tanah Nganggur 2 Tahun Bisa Diambil Negara? Ini Penjelasan Guru Besar UKI Prof Aartje Tehupeiory

“Pasar saat ini bukan cuma menghitung data ekonomi, tapi juga mengukur risiko politik global,” ujar analis mata uang, Ibrahim Assuaibi, kepada Investor Daily.

Geopolitik Memanas, Pasar Gelisah

Situasi di Eropa Timur kembali bergolak.

Ukraina dilaporkan terus melakukan serangan ke wilayah Rusia, dan Moskow merespons dengan operasi militer skala penuh.

Baca Juga: Indra Wijaya Puji Semangat Anthony Ginting Pulihkan Cedera

Kondisi ini membuat pasar global tegang menunggu hasil pembicaraan Trump dan Putin. Ibrahim menilai, pasar memprediksi ada peluang kesepakatan antara dua pemimpin negara adidaya tersebut.

Tapi, menurutnya, “Zelenskyy jelas punya pandangan berbeda, dan itu bisa jadi penghalang solusi damai.”

Data Ekonomi AS Ikut Mengguncang

Baca Juga: Kapolda NTT Datangi Perbatasan RI–Timor Leste, Ada Anggota Brimob Minta Diperpanjang Tugas di Wilayah Terluar

Selain geopolitik, pasar juga menanti rilis data penting dari AS hari ini.

Mulai dari penjualan ritel Juli hingga data sentimen konsumen.

Keduanya bisa menjadi katalis tambahan yang mempengaruhi arah pergerakan rupiah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X