• Senin, 22 Desember 2025

Kisah Sukses UMKM Binaan BRI, dari Dapur Rumah ke Etalase Bandara

Photo Author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 11:51 WIB
Salah satu produk Rumah BUMN binaan BRI yang kini tersedia di etalase toko medern. (Foto: Erildya Cemilan)
Salah satu produk Rumah BUMN binaan BRI yang kini tersedia di etalase toko medern. (Foto: Erildya Cemilan)

KONTEKS.CO.ID - Enih, pemilik Erildya Cemilan Family adalah salah satu bukti nyata bahwa program Rumah BUMN binaan BRI sangat efektif dalam memberdayakan pengusaha UMKM tumbuh dan berkembang.

Didorong oleh kemauan belajar dan sedikit keberanian mencoba efektif, Enih menjelma dari seorang ibu yang awalnya memutar modal dari gaji suami menjadi pelaku UMKM yang produknya bisa didapatkan di etalase toko modern.

Ceritanya bermula dari sebuah sudut perbatasan Kota Tangerang, dekat Masjid Al-A’zhom, lewat warung kopi sederhana. Namun, badai pandemi Covid-19 memukul usahanya. Ia pun mencari cara lain untuk bertahan.

Baca Juga: Menkes Budi Gunadi Kecam Intimidasi Dokter Syahpri di RSUD Sekayu, Siap Beri Dukungan Hukum  

Dari dapur rumahnya pada 2021, lahirlah ide membuat keripik tradisional untuk keluarga, yang kemudian menjadi Erildya Cemilan Family. Awalnya hanya untuk dikonsumsi secara pribadi, namun rasa gurih dan renyahnya membuat banyak orang tertarik membeli.

"Waktu itu saya cuma pikir, yang penting ada pemasukan buat keluarga," kenangnya saat dihubungi pada Senin, 11 Agustus 2025.

Perlahan, Enih memperluas jangkauan produknya. Kini, camilan buatannya seperti keripik tempe, seblak kering, hingga kacang kriwil sudah masuk ke toko oleh-oleh di bandara, gerai Sarinah Thamrin, dan tersebar di berbagai toko modern di Jabodetabek. Bahkan, produknya telah hadir di Hypermart, dan dalam proses masuk ke Lawson.

Baca Juga: Puan Maharani Nyanyikan 'Imagine' di Sidang Tahunan MPR 2025, Serukan Kesetaraan Gender di Politik

Hingga kini produksi Erildya Cemilan masih dilakukan secara home made. Dalam sehari, ia bisa membuat sekitar 50 bungkus produk. Jika ada pesanan besar dari toko, ia dan keluarga akan bekerja ekstra.

"Saya yang bagian marketing, suami masih punya warung di rumah, dan malamnya kami produksi bareng. Kadang anak juga ikut bantu produksi kalau lagi libur,” ujarnya.

Perubahan besar datang saat Enih menemukan informasi tentang Rumah BUMN Jakarta melalui Instagram. Ia menghubungi pengelola Rumah BUMN Jakarta lewat pesan pribadi, lalu bergabung dalam pelatihan. Materinya mencakup digital marketing, pemanfaatan data e-commerce, dan pembuatan konten.

Baca Juga: Biodata Mpok Alpa: Dari Panggung Dangdut ke Presenter Hits, Kini Berpulang Tinggalkan Duka

"Alhamdulillah dari yang tadinya gaptek, sekarang sudah mulai mengerti sedikit-sdikit. Penjualan online sudah mulai jalan, meski toko offline masih penting. Yang masih pengen banget saya pelajari itu live TikTok dan bikin video produk," ungkapnya.

Program ini juga membuka pintu bagi Enih untuk terhubung dengan berbagai peluang, termasuk dukungan dari Kementerian UMKM serta Kementerian Pariwisata.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Jimmy Radjah

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X