"Perintah untuk membunuh Anas Al Sharif, salah satu jurnalis paling berani di Gaza, dan rekan-rekannya, merupakan upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang mengungkap rencana perebutan dan pendudukan Gaza," sebutnya lagi.
Al Jazeera menyerukan kepada komunitas internasional dan semua organisasi terkait untuk "mengambil langkah-langkah tegas guna menghentikan genosida yang sedang berlangsung ini dan mengakhiri penargetan yang disengaja terhadap jurnalis".
"Al Jazeera menekankan bahwa kekebalan bagi para pelaku dan kurangnya akuntabilitas justru memperkuat tindakan Israel dan mendorong penindasan lebih lanjut terhadap para saksi kebenaran," kata jaringan tersebut.
Koresponden Al Jazeera, Hani Mahmoud, yang hanya berjarak satu blok dari lokasi kejadian ketika serangan terjadi, mengatakan bahwa melaporkan kematian Al-Sharif adalah hal tersulit yang harus ia lakukan dalam 22 bulan terakhir perang.
Mahmud, yang bekerja untuk saluran berbahasa Inggris Al Jazeera, mengatakan para reporter terbunuh karena laporan mereka yang tak henti-hentinya menyiarkan tentang kelaparan, kelaparan, dan malnutrisi yang diderita warga Palestina di Gaza.***
Artikel Terkait
Sungguh Keji, Israel Bunuh 135 Warga Palestina di Gaza dalam 24 Jam
Pemerintah Siapkan Pulau Galang untuk Merawat Ribuan Warga Gaza, Begini Teknisnya
Pulau Galang, dari Kamp Pengungsi Vietnam, Penderita Covid-19, hingga Warga Gaza
Gunakan Taktik Kelaparan, Kabinet Keamanan Israel Setujui Rencana Pengambilalihan Kota Gaza Palestina
Indonesia Tunggu Izin Palestina untuk Evakuasi Warga Gaza ke Pulau Galang