KONTEKS.CO.ID - Utusan khusus Amerika Serikat (AS), Steve Witkoff akan berada di Moskow pada hari Rabu 6 Agustus 2025 untuk bertemu para pemimpin Rusia. Para pejabat di Washington hanya memberikan sedikit detail mengenai jadwal Witkoff.
"Presiden telah mencatat, tentu saja, bahwa Utusan Khusus Witkoff akan berangkat ke Rusia pekan ini, jadi kami dapat mengonfirmasi hal tersebut dari podium ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce kepada para wartawan.
"Apa yang akan terjadi, saya tidak punya detailnya untuk Anda," tandasnya.
Baca Juga: Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir Usai Berseteru dengan Medvedev, Rusia Masih Adem Ayem
Kantor berita pemerintah Rusia, TASS, mengutip sumber-sumber penerbangan, mengatakan sebuah pesawat yang diyakini membawa Witkoff telah meninggalkan negeri Paman Sam.
Presiden AS Donald Trump, yang telah menunjukkan rasa frustrasi terhadap pemimpin Kremlin Vladimir Putin dalam beberapa pekan terakhir, telah memberinya waktu hingga Jumat ini untuk mencapai kemajuan menuju perdamaian di Ukraina atau menghadapi sanksi yang lebih berat.
Baca Juga: Dituding Manipulasi Data, Trump Pecat Kepala Biro Statistik AS
Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa utusan khusus Gedung Putih, Steve Witkoff sedang menuju Rusia untuk mendesak Moskow menyetujui gencatan senjata dalam perangnya dengan Ukraina dan mengancam sanksi ekonomi baru jika kemajuan tidak tercapai.
Ia baru-baru ini memangkas batas waktu awal 50 hari untuk bertindak menjadi 10 hari, dengan batas waktu tersebut akan berakhir pekan depan.***
Artikel Terkait
Putin Bikin Murka, Trump Ambil Langkah Tak Terduga: Rudal Patriot Siap Mengudara ke Ukraina!
Rusia Gempur Ukraina dengan Rudal Hipersonik, NATO Dapat Ancaman Nuklir
Kesal, Trump Deadline Putin Akhiri Perang Rusia di Ukraina dalam 10-12 Hari ke Depan
Trump Mulai Sadar Perang Panjang Israel di Gaza Cuma Akal-akalan Netanyahu Berkuasa Lebih Lama
Trump Kerahkan 2 Kapal Selam Nuklir, AS-Rusia Diambang Perang?
Dituding Manipulasi Data, Trump Pecat Kepala Biro Statistik AS
Trump Kerahkan Kapal Selam Nuklir Usai Berseteru dengan Medvedev, Rusia Masih Adem Ayem