KONTEKS.CO.ID - Presiden AS Donald Trump mulai menyadari bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperpanjang perang di Gaza untuk mempertahankan kekuasaan politiknya.
Hal itu disampaikan dua pejabat Pemerintahan Trump yang mengetahui persoalan itu kepada The Atlantic.
Laporan hari Kamis tersebut mengklaim, berdasarkan beberapa sumber yang tidak disebutkan namanya, Trump dan banyak ajudannya semakin bersemangat untuk mengakhiri pertempuran di Gaza di tengah kecaman luas atas tindakan Israel di masa perang. Termasuk dari faksi isolasionis yang semakin berkembang di Partai Republik.
Baca Juga: Novel Baswedan: Amnesti Hasto dan Abolisi Tom Lembong Presiden Buruk
Dengan negosiasi untuk kesepakatan penyanderaan dan gencatan senjata yang kembali menghadapi rintangan berat, Presiden Amerika tersebut dilaporkan yakin bahwa Israel telah mencapai tujuan militernya di Gaza sejak lama. Sedangkan pertempuran saat ini lebih dipicu oleh kepentingan politik sang perdana menteri.
Laporan tersebut diterbitkan ketika utusan Trump untuk Timur Tengah, Steve Witkoff, bertemu dengan Netanyahu di Yerusalem pada Kamis sore untuk membahas negosiasi yang terhenti antara Israel dan Hamas.
Witkoff juga dijadwalkan melakukan kunjungan langka ke Gaza selama kunjungannya, untuk mengunjungi pusat-pusat distribusi bantuan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza yang didukung AS dan Israel.
Baca Juga: Beda Amnesti dan Abolisi dalam Hukum Pidana
Kegiatannya telah memicu reaksi keras internasional dalam beberapa bulan terakhir di tengah laporan penembakan mematikan yang hampir setiap hari terjadi di lokasi mereka oleh pasukan Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan lebih dari 1.000 orang telah tewas akibat tembakan Israel di dekat lokasi GHF, meskipun Israel mengatakan jumlah korban jiwa tersebut dibesar-besarkan.
AS Tuntut Israel Mengizinkan Lebih Banyak Bantuan ke Gaza
"Trump menugaskan Witkoff untuk membuat penilaiannya sendiri tentang situasi kemanusiaan di Gaza dan kelayakan GHF sebagai distributor bantuan," menurut dua pejabat AS, melansir Jumat 1 Agustus 2025.
Baca Juga: Respons Tim Pengacara Tom Lembong atas Abolisi yang Diberikan Presiden
Lebih lanjut, para ajudan Trump dilaporkan telah membahas desakan kepada Israel untuk meningkatkan pasokan makanan dan pasokan lainnya yang diizinkan masuk ke Jalur Gaza.
Sehingga cukup banyak yang akan sampai ke tangan warga sipil, bahkan jika beberapa di antaranya dicuri oleh Hamas, seperti yang diklaim Israel telah terjadi berulang kali. ***
Artikel Terkait
Paus Leo Serukan Akhiri 'Kebiadaban Perang' usai Serangan terhadap Gereja di Gaza
Lagi Liburan, Belgia Tangkap 2 Tentara Israel dengan Tuduhan Kejahatan Perang di Gaza
Israel Terdesak, PM Keir Starmer: Gencatan Senjata di Gaza atau Inggris Akui Palestina
Konflik Thailand dan Kamboja, Donald Trump Mendaku sebagai Presiden Perdamaian
Akui Palestina, Trump Ancam Kanada dengan Tarif Dagang di Luar Nalar