Medvedev menjabat sebagai presiden dari tahun 2008 hingga 2012, sementara Putin dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua berturut-turut, tetapi mengundurkan diri untuk membiarkannya mencalonkan diri lagi.
Medvedev, yang kini menjabat sebagai wakil ketua Dewan Keamanan Nasional Rusia, yang diketuai Putin, telah dikenal karena berbagai pernyataannya yang provokatif sejak dimulainya perang pada tahun 2022, sebuah perubahan haluan dari masa kepresidenannya, ketika ia dianggap liberal dan progresif.
Ia sering melontarkan ancaman nuklir dan menghina para pemimpin Barat di media sosial. Sejumlah pengamat berpendapat bahwa dengan retorikanya yang berlebihan, Medvedev berusaha meraih dukungan politik dari Putin dan para petinggi militer Rusia.
Artikel Terkait
Putin Bikin Murka, Trump Ambil Langkah Tak Terduga: Rudal Patriot Siap Mengudara ke Ukraina!
Trump Terima Dukungan atas Tarif Dagang 19 Persen buat Indonesia
Kesal, Trump Deadline Putin Akhiri Perang Rusia di Ukraina dalam 10-12 Hari ke Depan
Putin Sindir Kesepakatan Tarif 15 Persen AS-Uni Eropa, Sebut Deindustrialisasi Eropa Tak Terhindarkan
Trump Mulai Sadar Perang Panjang Israel di Gaza Cuma Akal-akalan Netanyahu Berkuasa Lebih Lama
Tetapkan Tarif 25 Persen, Trump Ancam Denda India karena Beli Senjata ke Rusia