"Tarif 25 persen yang dikenakan kepada India dipandang sebagai perkembangan negatif karena dibandingkan dengan tarif yang lebih rendah untuk negara-negara lain seperti Vietnam, Indonesia, dan Filipina yang bersaing dengan India dalam kategori produk padat karya dan barang elektronik yang serupa," ungkap Garima Kapoor dari Elara Capital, sebagaimana melansir The Times of India.
Artikel Terkait
Kesal, Trump Deadline Putin Akhiri Perang Rusia di Ukraina dalam 10-12 Hari ke Depan
Putin Sindir Kesepakatan Tarif 15 Persen AS-Uni Eropa, Sebut Deindustrialisasi Eropa Tak Terhindarkan
Konflik Thailand dan Kamboja, Donald Trump Mendaku sebagai Presiden Perdamaian
Tarif Ekspor Minyak Sawit Indonesia ke Uni Eropa Ditetapkan Nol Persen
Akui Palestina, Trump Ancam Kanada dengan Tarif Dagang di Luar Nalar
Rupiah Tertekan Jelang Tenggat Tarif Dagang AS, Ditutup Melemah ke Rp16.456 per USD