KONTEKS.CO.ID - Uni Eropa dan Indonesia, dalam kerangka perjanjian perdagangan yang telah disepakati, sepakat mengizinkan pasokan minyak sawit Indonesia dengan tarif bea masuk nol persen.
Kedua pihak baru-baru ini menyelesaikan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA).
Meski Uni Eropa sebelumnya membatasi impor minyak sawit sesuai dengan Peraturan Uni Eropa tentang Deforestasi (EU Deforestation Regulation/EUDR) yang mulai berlaku akhir 2025 untuk perusahaan menengah dan besar.
Awalnya, Uni Eropa sempat menolak untuk memasukkan minyak sawit dalam perjanjian tersebut sama sekali.
Namun akhirnya mengakui Eropa sangat membutuhkan komoditas ini.
Melalui perjanjian CEPA, akan ditetapkan kuota untuk volume minyak sawit Indonesia yang dapat diekspor ke Uni Eropa dengan tarif bea masuk nol persen, sementara ekspor yang melebihi kuota akan dikenakan bea masuk 3 persen.
“Kuota ini akan berlaku untuk minyak sawit mentah dan minyak inti sawit. Dan tarif 3 persen jauh lebih rendah dibanding tarif 19 persen yang dikenakan Amerika Serikat terhadap kami,” begitu pengumuman dari Kementerian Perekonomian Indonesia.
Pasokan bebas bea ke Uni Eropa ini diperkirakan akan meningkatkan persaingan di pasar minyak nabati dan menekan harga minyak lobak dan minyak bunga matahari.
Baca Juga: Tingkatkan Daya Saing UMKM Lokal di Pasar Global, BRI Peduli Gelar Lagi Pelatihan Ekspor
Dalam CEPA, sekitar 80 persen ekspor Indonesia ke Uni Eropa akan dikenakan tarif bea masuk nol persen.
Menurut data Uni Eropa, total nilai perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa sepanjang 2024 mencapai 27,3 miliar euro atau sekitar USD31,9 miliar.
Kemajuan ini menjadi angin segar di tengah ketegangan perdagangan global, terutama sejak dimulainya kebijakan proteksionis Presiden AS Donald Trump.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengakui Uni Eropa kini berusaha mendiversifikasi pasar menyusul kebijakan dagang terbaru dari pemerintahan Trump.
Artikel Terkait
Potret Agrinas Palma Nusantara, Raksasa Baru Industri Sawit di Indonesia, Modal dari Kebun Sitaan
Indonesia dan Malaysia Bikin Harga Minyak Sawit Dunia Diproyeksi Tembus Rp19,6 Juta per Ton
Mandat B50 Indonesia Berpotensi Dongkrak Permintaan Sawit hingga 3 Juta Ton
Produsen Sawit Siaga karena Kebakaran Lahan di Sumatra Terjadi saat Puncak Panen