KONTEKS.CO.ID - Pemerintah menyerahkan hampir 400 ribu hektare kebun kelapa sawit sitaan kepada Agrinas Palma Nusantara pada Rabu 9 Juli 2025.
Ini membuat perusahaan milik negara itu jadi punya cadangan lahan besar yang besar.
Bahkan berpotensi menjadikannya salah satu produsen sawit terbesar di dunia.
Kebun-kebun tersebut merupakan hasil sitaan yang dilakukan Satuan Tugas Penegakan Hukum Kehutanan.
Baca Juga: Indonesia Minta India Terapkan Kebijakan Impor Minyak Sawit yang Lebih Pasti, ini Alasannya
Penyitaan dilakukan dari perusahaan-perusahaan yang melanggar hukum negara, demikian seperti dilansir dari Reuters.
Namun, pemerintah tidak mengungkapkan nama-nama perusahaan tersebut, tetapi jumlahnya lebih dari 230.
Agrinas merupakan perusahaan rintisan di sektor sawit yang berkembang pesat.
Perusahaan ini dibentuk pada Januari lalu oleh Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, melalui restrukturisasi sebuah perusahaan jasa infrastruktur.
Baca Juga: Dipancing Diskon, Ekspor Minyak Sawit Indonesia Melonjak 53 Persen
Hingga Maret lalu, Agrinas telah mengelola sekitar 221 ribu hektare kebun.
Sisa lahan diserahkan ke perusahaan tersebut pada Rabu kemarin.
Dengan tambahan kebun baru ini, total lahan yang dikelola Agrinas akan melebihi 833 ribu hektare.
Adapun produksi harian perusahaan saat ini mencapai 6.000 ton bahan baku.
Artikel Terkait
Sektor Sawit Indonesia Bukukan Investasi Rp15,26 Triliun pada Kuartal Pertama 2025
Indonesia Bidik Pasar Ekspor Baru untuk Komoditas Sawit, Respons Konflik India dan Pakistan
Ekonomi Dunia Boleh Lesu, tapi Penjualan Perusahaan Kelapa Sawit Haji Isam Hampir Rp1 Triliun di Kuartal I 2025
Jepang Tingkatkan Impor Biomassa Indonesia, Komitmen Rp1 Triliun untuk Cangkang Sawit dan Serbuk Kayu