KONTEKS.CO.ID - Didarul Islam, polisi Muslim asal Bangladesh, jadi sorotan dunia usai gugur dalam aksi heroiknya menyelamatkan warga dari penembakan massal di gedung perkantoran Manhattan, New York.
Empat orang tewas, termasuk Didarul Islam, yang dikenal sebagai polisi teladan dan ayah dari dua anak kecil sementara sang istri tengah mengandung anak ketiga.
"Dia menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia melakukan pengorbanan terbesar — ditembak dengan darah dingin," ujar Komisaris Polisi NYPD, Jessica Tisch yang dilansir dari X @NYPDnews pada Rabu, 30 Juli 2025.
Didarul Islam, yang mulai berdinas di Polsek 47 Bronx sejak Desember 2021, tewas ditembak Shane Devon Tamura, pelaku bersenjata AR dari Las Vegas. Penembakan terjadi di gedung 345 Park Avenue, tak jauh dari Museum of Modern Art.
Baca Juga: 13 Kampus Indonesia Disorot, 5 Kena Red Flag, Ada yang High Risk, Wamendikti: Jangan Gegabah
Kesedihan Mendalam di Tengah Komunitas Muslim Bronx
Jenazah Didarul Islam diberi penghormatan terakhir di Weill Cornell Medical Center. Warga, teman, hingga imam masjid setempat hadir berduka. Tangis pecah di rumah dua lantai milik Islam di Bronx, tempat keluarganya tinggal.
"Saya tidak percaya ini," ujar Shueb Chowdhury, penyewa rumah bawah tanahnya. "Saya melihatnya pagi ini dan 12 jam kemudian dia meninggal."
Anak-anak kecil bermain di tengah kerumunan pelayat. Hidangan untuk keluarga berdatangan hingga dini hari. Bagi komunitas Muslim Bangladesh, Didarul Islam adalah panutan.
Seorang teman dekat, Marjanul Karim, menyebut Islam sering membimbing pemuda lokal dan bahkan hendak hadir di pernikahannya bulan September nanti.
Baca Juga: Eks Dirut Nicke Widyawati Diperiksa Lagi, Kasus Dugaan Korupsi Pertamina Rp285 Triliun Makin Panas
Warisan Seorang Pahlawan: Inspirasi dan Dedikasi
“Dia ingin meninggalkan warisan untuk keluarganya, sesuatu yang bisa mereka banggakan,” kata Karim. Dulu Didarul Islam sempat bekerja sebagai petugas keamanan sekolah sebelum memutuskan jadi polisi meski ibunya khawatir.
Sebagai anggota aktif masjid, ia juga mendorong jamaah untuk melamar jadi petugas lalu lintas agar punya karier aman dan bermakna.
"Dia sangat tenang dan mencintai pekerjaannya," kata Salman Ahmed, adik iparnya.
Artikel Terkait
Tak Ada Kejahatan Sempurna, Pelaku Penembakan Maut di Bali Terungkap Berkat Barcode sebuah Palu
KontraS Catat 602 Kasus Kekerasan Polisi, 411 di Antaranya Penembakan
Kebakaran Toko Kosmetik di Melbourne, Polisi Ungkap Ada Benang Merah dengan Penembakan di Bali
Polisi Ungkap Terobosan Besar dalam Penembakan Maut Warga Australia di Bali
Lockdown Mendadak di Jantung Kota New York, Polisi Tembak Mati Pelaku Penembakan Brutal