• Senin, 22 Desember 2025

Iran Bantah Serangan ke Rumah Sakit Israel, Tegaskan Hanya Targetkan Markas Militer IDF

Photo Author
- Jumat, 20 Juni 2025 | 12:00 WIB
Iran Bantah Serangan ke Rumah Sakit Israel, Tegaskan Hanya Targetkan Markas Militer. (Instagram.com/internationalrelationsd)
Iran Bantah Serangan ke Rumah Sakit Israel, Tegaskan Hanya Targetkan Markas Militer. (Instagram.com/internationalrelationsd)

Tudingan Terhadap Israel dan Seruan Iran

Pemerintah Iran menuduh Israel secara sistematis menargetkan rumah sakit dan warga sipil selama serangan militernya, khususnya di Jalur Gaza.

Iran juga menyampaikan bahwa Rumah Sakit Soroka bukan target utama dalam serangan tersebut, melainkan markas besar intelijen militer Israel yang berada tak jauh dari lokasi rumah sakit.

Baca Juga: Ternyata, Ada 7.000 Titik Batas Wilayah di Indonesia Berpotensi Sengketa Seperti Aceh dan Sumut

Araghchi bahkan menyatakan bahwa Iran telah memberikan peringatan kepada warga sipil Israel untuk menjauhi wilayah-wilayah militer yang berpotensi menjadi target.

Ia menekankan bahwa tujuan serangan adalah untuk menghukum pelaku agresi terhadap Iran, bukan warga sipil biasa.

Ketegangan Regional Semakin Membara

Serangan balasan antara dua negara ini bukan hanya mengancam stabilitas kawasan Timur Tengah, tapi juga memicu kekhawatiran global akan potensi konflik yang meluas.

Baca Juga: Khutbah Jumat Hari Ini Mengajak Umat Melakukan Wakaf Produktif untuk Pemberdayan Ekonomi Masyarakat

Meski kedua negara sama-sama mengklaim membela diri, korban sipil terus berjatuhan di kedua belah pihak.

Dengan jumlah korban yang terus bertambah—baik di Iran maupun Israel—situasi ini diprediksi akan terus menjadi perhatian dunia internasional.

Belum ada tanda-tanda bahwa ketegangan akan mereda dalam waktu dekat.

Dunia Menanti Jalan Damai

Baca Juga: Enggartiasto Lukita, Eks Mendag Diduga Rugikan Negara Rp580 M Bareng Tom Lembong

Perseteruan antara Iran dan Israel kembali menunjukkan betapa rentannya perdamaian di kawasan yang telah lama bergolak ini.

Ketika kedua belah pihak saling klaim dan menyalahkan, yang menderita tetaplah rakyat biasa.

Dunia menanti apakah diplomasi masih punya ruang di tengah panasnya peluru yang terus dilontarkan.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X