• Minggu, 21 Desember 2025

Iran Tolak Negosiasi Gencatan Senjata Saat Diserang Israel

Photo Author
- Senin, 16 Juni 2025 | 08:28 WIB
Serangan rudal balasan Iran ke Israel menghantam Tel Aviv. Korban jiwa jatuh di antara dua pihak yang berperang ini. (X.com @InsiderWorld_1)
Serangan rudal balasan Iran ke Israel menghantam Tel Aviv. Korban jiwa jatuh di antara dua pihak yang berperang ini. (X.com @InsiderWorld_1)

KONTEKS.CO.ID - Iran menegaskan tidak akan membuka ruang negosiasi gencatan senjata selama masih berada di bawah serangan Israel.

Pernyataan tegas itu disampaikan Iran melalui mediator dari Qatar dan Oman, menyusul serangan Israel yang menghancurkan fasilitas militer dan merusak situs nuklir Iran sejak Jumat, 13 Juni 2025.

"Iran memberi tahu mediator Qatar dan Oman bahwa mereka hanya akan melakukan negosiasi serius setelah Iran menyelesaikan tanggapannya terhadap serangan pendahuluan Israel," ujar seorang pejabat yang berbicara kepada Reuters yang dikutip Senin, 16 Juni 2025.

Baca Juga: 72 Ribu Jemaah Haji Indonesia Sakit, 238 Dirawat Inap, 275 Wafat di Tanah Suci

Iran: Tidak Akan Berunding Saat Diserang

Pejabat tersebut menambahkan, Iran secara eksplisit menolak setiap upaya pembicaraan selama masih menjadi sasaran agresi militer.

"Iran menegaskan bahwa mereka tidak akan berunding saat diserang," ujarnya.

Sikap ini mempertegas pernyataan Teheran yang sebelumnya bersumpah akan membuka "gerbang neraka" sebagai bentuk serangan balasan atas agresi Israel.

Ketegangan antara kedua negara meningkat tajam sejak serangan udara Israel menghantam pusat komando militer Iran dan menargetkan infrastruktur nuklirnya.

Baca Juga: Setelah Ijazah, Kini Berkembang Tuduhan Skripsi dan KKN Jokowi Palsu

Bantahan Libatkan AS untuk Mediasi

Dalam pernyataannya, pejabat Iran tersebut juga membantah kabar bahwa pihaknya meminta mediator Qatar dan Oman untuk melibatkan Amerika Serikat dalam negosiasi gencatan senjata ataupun pembaruan perundingan nuklir.

Sejauh ini, baik Kementerian Luar Negeri Iran, Qatar, maupun Kementerian Informasi Oman belum memberikan tanggapan resmi atas permintaan wawancara dari Reuters.

Diketahui, Oman dalam beberapa bulan terakhir telah aktif menjadi mediator dalam perundingan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Ajak Anies Baswedan Nonton Persija di JIS, Pramono Anung: Sekarang Tuan Rumahnya Saya

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X