KONTEKS.CO.ID - Cuaca ekstrem di Arab Saudi yang mencapai suhu hingga 47 derajat Celsius menjadi tantangan berat bagi jemaah haji Indonesia tahun ini.
Tak sedikit dari mereka yang harus mendapatkan perawatan medis, bahkan hingga dirawat inap di rumah sakit karena kondisi kesehatan yang serius.
Kepala Bidang Kesehatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah, dr. M. Imran, menyampaikan bahwa total jemaah haji Indonesia yang telah mendapatkan layanan kesehatan selama penyelenggaraan ibadah haji mencapai 72.100 orang.
“Kasus terbanyak adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), hipertensi, diabetes, dan komplikasi dari penyakit kronis,” ujar dr. Imran dalam konferensi pers di Makkah, dikutip Senin, 16 Juni 2025.
238 Jemaah Dirawat Inap, Mayoritas Alami Gangguan Jantung dan Pernapasan
Dari puluhan ribu jemaah yang menjalani perawatan, sebanyak 238 orang harus dirawat inap di rumah sakit di Arab Saudi.
Menurut Imran, penyakit yang paling banyak menyebabkan rawat inap adalah pneumonia, diabetes, dan jantung koroner.
“Sebagian besar membutuhkan penanganan intensif karena kondisi tubuh yang melemah akibat cuaca ekstrem dan aktivitas ibadah yang cukup berat,” jelasnya.
Baca Juga: Setelah Ijazah, Kini Berkembang Tuduhan Skripsi dan KKN Jokowi Palsu
Suhu Ekstrem Jadi Pemicu Utama
Cuaca panas yang sangat ekstrem menjadi tantangan utama bagi para jemaah haji. Arab Saudi saat ini tengah memasuki puncak musim panas yang berlangsung pada bulan Juni hingga Juli.
“Suhu di Makkah mencapai 45 derajat Celsius dan di Madinah bahkan sudah 47 derajat Celsius. Kondisinya akan terasa lebih panas karena udara kering dan kelembapan yang rendah,” terang dr. Imran.
Situasi ini, menurutnya, menjadi faktor pemicu meningkatnya gangguan kesehatan, terutama bagi jemaah lanjut usia dan yang memiliki riwayat penyakit kronis.