KONTEKS.CO.ID - Trump menegur sejumlah universitas di seluruh negeri atas penanganan terhadap gerakan protes mahasiswa pro-Palestina.
Teguran itu dimulai dari Universitas Columbia, kini Harvard pun kena tegur.
Trump menuding protes tersebut anti-Amerika dan antisemit, menuduh universitas-universitas menyebarkan Marxisme dan ideologi "kiri radikal".
Presiden Donald Trump mengancam Universitas Harvard dengan membekukan dana kampus sebesar USD 2,2 miliar dan USD 60 juta dalam bentuk kontrak dengan Harvard.
Hal itu karena Harvard dinilai Trump telah melanggar hukum karena menoleransi anti-Semitisme terkait aktivisme kampus terhadap isu Palestina.
Baca Juga: Daftar Pejabat Baru Bank BJB, Mardigu dan Helmy Yahya Jadi Komisaris
Harvard Tolak Tuntutan Harvard
Namun, Universitas Harvard dengan tegas menolak tuntutan Trump.
Presiden Universitas Harvard, Alan Garber mengatakan Harvard menolak untuk "berunding mengenai independensinya atau hak konstitusionalnya".
Trump sangat marah pada universitas tersohor yang telah menghasilkan 162 pemenang hadiah Nobel itu.
Karena Harvard menolak tuntutannya untuk tunduk pada pengawasan pemerintah terkait penerimaan mahasiswa, perekrutan, dan kecenderungan politik.
Artikel Terkait
Tarif Trump Diduga Hasil Hitungan AI, Begini Respons Ekonom
Bocoran Strategi dan Tawaran Negosiasi Presiden Prabowo Hadapi Tarif Trump
Presiden Prabowo Ungkap Permohonan Bertemu Trump, Progres Masih Tunggu Jawaban
Peluang Sawit Indonesia di Tengah Jeda Tarif Trump
Delegasi Indonesia Berangkat ke AS untuk Nego Tarif Trump, Berikut Nama-namanya