"Jgn diviralkan tar di minta sm negara," tulis pemilik akun @di.andra****.
"Lumpur bekas banjir. Banyak kandungan emas," ujar @borneo.blac****.
"Seharusnya jangan di-upload di media, nanti diklaim lagi milik negara antah berantah, klu musibah baru milik rakyat doang, dan hanya mencekam di media sosial," sebut @clarasha****.
"Paling kalau ada nanti tanah rumah semua disita pemerintah, pemerintah kan seperti itu," celetuk irfan_sofy****.
Baca Juga: Banyak Madrasah di Aceh Hanyut Disapu Banjir, Meunasah Disiapkan Jadi Tempat Belajar Sementara
"Awas jangan ketahuan pemerintah bisa di hak milik tuh," sebut @regamar****.
"Kaya melimpah bumi Nusantara, tapi kenapa Rakyat banyak yg susah dan miskin?" timpal @if****.
Fenomena ini sekaligus menjadi ironi di balik bencana. Di satu sisi, warga berusaha mencari peluang ekonomi dari sisa musibah, sementara di sisi lain muncul kecemasan kolektif soal potensi konflik kepemilikan sumber daya alam.
Tanpa kepastian resmi, aktivitas warga kini berada di antara harapan akan rezeki tak terduga dan kekhawatiran akan konsekuensi hukum atas mereka di kemudian hari.***
Artikel Terkait
Bendera Putih Berkibar di Aceh, Mualem: Masyarakat Protes Pemerintah Lamban Tangani Bencana
Kisah Anak Perempuan Aceh Tamiang Patah Dua Kaki, Dua Pekan Tak Dapat Penanganan Medis Hingga Operasi di Atas KRI
Banyak Madrasah di Aceh Hanyut Disapu Banjir, Meunasah Disiapkan Jadi Tempat Belajar Sementara
13 Jalan Nasional di Aceh Masih Putus Akibat Banjir Bandang dan Longsor, Ini Daftarnya
Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Mendagri Tito: Dengan Segala Kerendahan Hati, Kami Meminta Maaf