• Minggu, 21 Desember 2025

Erupsi Gunung Semeru Rusak Lebih dari 50 Hektare Lahan Pertanian, Kerugian Tembus Rp4 Miliar

Photo Author
- Jumat, 21 November 2025 | 10:47 WIB
Tim BPBD Lumajang berada di areal pertanian sekitar Gunung Semeru yang erupsi. (BPBD Lumajang)
Tim BPBD Lumajang berada di areal pertanian sekitar Gunung Semeru yang erupsi. (BPBD Lumajang)

KONTEKS.CO.ID - Puluhan hektar lahan pertanian di Lumajang, Jawa Timur, mengalami kerusakan serius akibat erupsi Gunung Semeru.

Sekretaris Daerah Lumajang yang juga Ex Officio BPBD, Agus Triono, meminta warga di sekitar lereng tetap waspada dan tidak panik menghadapi situasi pascaerupsi.

Erupsi terjadi pada Rabu, 19 November 2025, sekitar pukul 13.55 WIB ketika Awan Panas Guguran (APG) terekam meluncur dengan amplitudo 25–40 mm di seismogram.

Baca Juga: Teks Khutbah Jumat 21 November 2025: Bersenang-senang dalam Pandangan Islam

Luncuran APG itu mencapai jarak 5 hingga 8,5 kilometer dari puncak Semeru.

Pada pukul 17.22 WIB, luncuran berikutnya bergerak lebih jauh hingga Jembatan Gladak Perak atau Besuk Kobokan sejauh hampir 12,8 km.

Kondisi tersebut membuat PVMBG menaikkan status Semeru dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga), lalu meningkat ke Level IV (Awas).

Baca Juga: Menkeu Purbaya Soal Kenaikan Gaji PNS di 2026: Kita Diskusikan

Dampak material guguran cukup besar. Di wilayah Pronojiwo, sekitar 47,33 hektar lahan pertanian tertimbun pasir dan batu vulkanik.

Tanaman padi, cabai, salak, tebu, kopi, hingga sengon mengalami kerusakan.

Total kerugian ditaksir lebih dari Rp2 miliar.

Baca Juga: Aksi Ne­kat WNI Lompat Kapal dan Berenang 2,5 Jam ke Korea Selatan Berujung Hukuman Penjara

Sementara, di Kecamatan Candipuro, sekitar 5,5 hektar lahan pertanian juga terdampak.

Tanaman jagung, cabai, dan tebu ucet rusak akibat tertutup material vulkanik, dengan nilai kerugian yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp2 miliar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X