Heroik, Ratusan Pendaki Berhasil Diselamatkan di Tengah Erupsi Gunung Semeru

KONTEKS.CO.ID - Tim SAR berhasil menyelamatkan lebih dari 170 orang yang terjebak letusan mendadak Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, pada Rabu kemarin.

Operasi penyelamatan berakhir pada Kamis, 20 November 2025, di tengah peringatan aktivitas seismik yang berkelanjutan dan kemungkinan letusan lanjutan terus terjadi.

Sebanyak 178 orang terdiri dari pendaki, porter, pemandu, dan wisatawan sedang mendaki puncak setinggi 3.676 meter (12.060 kaki) di Lumajang, Jawa Timur.

Baca Juga: Roy Suryo Cs Ajukan Gelar Perkara Khusus dan Sejumlah Ahli kepada Polda Metro Jaya

Mereka terdampar di area perkemahan Ranu Kumbolo ketika gunung berapi itu meletus secara tak terduga.

"Mereka selamat dan kini sedang dibantu untuk kembali," kata Priatin Hadi Wijaya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dalam konferensi pers video.

Pejabat lain di pusat tersebut, Hetty Triastuty, menambahkan Ranu Kumbolo adalah area aman yang terletak di luar zona bahaya utama sejauh 8 kilometer (5 mil) dari kawah.

Baca Juga: Eks Dirjen Pajak hingga Bos Djarum Dicekal Kejagung, Buntut Dugaan Skandal Pajak 2016-2020

Area perkemahan itu berada di lereng utara gunung, yang tidak berada di jalur aliran awan panas yang teramati bergerak ke arah selatan-tenggara.

Namun, para pendaki mungkin telah terpapar abu vulkanik.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, mengatakan Gunung Semeru melepaskan awan panas yang membakar dan campuran batuan, lava, serta gas yang bergerak hingga 13 kilometer (8 mil).

Baca Juga: Polda Metro Jaya Resmi Cekal Roy Suryo Cs ke Luar Negeri, Ini Alasannya

Gerakan itu menuruni lereng gunung secara berurutan dari tengah hari hingga senja Rabu kemarin.

Sementara kolom tebal awan panas membumbung 2 kilometer (1,2 mil) ke udara, mendorong para ilmuwan menaikkan status siaga gunung berapi itu ke level tertinggi.