KONTEKS.CO.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati Praktik mengutuk kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di DPRD Pati pada Kamis 4 September 2025.
Perbuatan melawan hukum ini terjadi saat sejumlah wartawan melakukan tugas peliputan rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD di Gedung DPRD Pati.
“Rapat ini berkaitan dengan isu pemakzulan Bupati Pati Sudewo. Saat itu pansus mengagendakan meminta keterangan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo,” kata Ketua PWI Pati, Much Noor Effendi, dalam keterangan resminya, Jumat 5 September 2025.
Baca Juga: Rupiah Tertekan, Asing Catat Jual Neto Rp16,85 Triliun di Awal September
Pansus memang tengah melakukan penyelidikan tentang sejumlah kebijakan yang diambil Bupati Pati Sudewo berikut jajaran pejabat di bawahnya di lingkungan RSUD Soewondo. Di antaranya, menyangkut pemutusan hubungan kerja 220 pegawai honorer dan mutasi pegawai.
Dalam rilis PWI Pati disebutkan, di tengah rapat Pansus, Ketua Dewas RSUD Soewondo, Torang Manurung meninggalkan ruangan. Sontak sejumlah wartawan yang sedang meliput rapat mencoba melakukan wawancara kepada Torang Manurung tentang alasan meninggalkan forum rapat Pansus yang belum selesai.
“Sekaligus menggali informasi lain untuk menanggapi materi pembahasan Pansus Hak Angket DPRD Pati kali ini,” tambahnya.
Namun, saat hendak keluar dari gedung DPRD, tepatnya di depan pintu lobi, sejumlah wartawan yang menyampaikan izin hendak wawancara kepada Manurung justru ditarik secara keras oleh oknum pengawal atau pengiringnya.
Baca Juga: Jejak Kerusuhan Politik di Indonesia dari Anarkisme Reformasi 1998 Hingga Demo Algoritma 2025
Seorang wartawan, Mutia Parasti dari LingkarTV, bahkan sampai terjatuh ke lantai akibat tarikan keras tersebut.
Kejadian serupa dan bersamaan dialami wartawan lainnya, Umar Hanafi dari Muria News. Namun, dia hanya terdorong ke belakang akibat tarikan oknum tersebut dan tidak sampai terjatuh.
Insiden ini membuat wartawan tidak bisa mendapatkan informasi melalui wawancara.
Aksi kekerasan ala preman tersebut sangat disayangkan. “Karenanya kami Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati menyatakan sikap,” paparnya.
Baca Juga: 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat Jadi Deadline, Demo SelamatkanIndonesia Guncang DPR 5 September 2025
Artikel Terkait
Bupati Pati Sudewo Akhirnya Bersedia Diperiksa KPK dalam Kasus Korupsi Jalur Kereta di DJKA
KPK Kembali Panggil Bupati Pati Sudewo Terkait Korupsi DJKA, Bakal Hadir?
Bupati Pati Sudewo Akhirnya Penuhi Panggilan KPK
Pengawal Dewas RSUD Pati Torang Manurung Tarik dan Banting Wartawan Saat Liput Pansus Pemakzulan Bupati
Sidang Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo Ricuh, Wartawan Dibanting Preman Diduga Pengawal Torang Manurung