• Senin, 22 Desember 2025

PWI Kutuk Kekerasan Terhadap Wartawan saat Rapat Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudwo: Dibanting Pria Berperilaku Preman

Photo Author
- Jumat, 5 September 2025 | 09:45 WIB
Tampak kejadian wartawan diduga dibanting preman seusai Sidang Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo di Gedung DPRD Pati, hari ini. (Foto: Ist)
Tampak kejadian wartawan diduga dibanting preman seusai Sidang Pansus Pemakzulan Bupati Pati Sudewo di Gedung DPRD Pati, hari ini. (Foto: Ist)

KONTEKS.CO.ID – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pati Praktik mengutuk kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di DPRD Pati pada Kamis 4 September 2025.

Perbuatan melawan hukum ini terjadi saat sejumlah wartawan melakukan tugas peliputan rapat Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket DPRD di Gedung DPRD Pati.

“Rapat ini berkaitan dengan isu pemakzulan Bupati Pati Sudewo. Saat itu pansus mengagendakan meminta keterangan Dewan Pengawas (Dewas) RSUD RAA Soewondo,” kata Ketua PWI Pati, Much Noor Effendi, dalam keterangan resminya, Jumat 5 September 2025.

Baca Juga: Rupiah Tertekan, Asing Catat Jual Neto Rp16,85 Triliun di Awal September

Pansus memang tengah melakukan penyelidikan tentang sejumlah kebijakan yang diambil Bupati Pati Sudewo berikut jajaran pejabat di bawahnya di lingkungan RSUD Soewondo. Di antaranya, menyangkut pemutusan hubungan kerja 220 pegawai honorer dan mutasi pegawai.

Dalam rilis PWI Pati disebutkan, di tengah rapat Pansus, Ketua Dewas RSUD Soewondo, Torang Manurung meninggalkan ruangan. Sontak sejumlah wartawan yang sedang meliput rapat mencoba melakukan wawancara kepada Torang Manurung tentang alasan meninggalkan forum rapat Pansus yang belum selesai.

“Sekaligus menggali informasi lain untuk menanggapi materi pembahasan Pansus Hak Angket DPRD Pati kali ini,” tambahnya.

Namun, saat hendak keluar dari gedung DPRD, tepatnya di depan pintu lobi, sejumlah wartawan yang menyampaikan izin hendak wawancara kepada Manurung justru ditarik secara keras oleh oknum pengawal atau pengiringnya.

Baca Juga: Jejak Kerusuhan Politik di Indonesia dari Anarkisme Reformasi 1998 Hingga Demo Algoritma 2025

Seorang wartawan, Mutia Parasti dari LingkarTV, bahkan sampai terjatuh ke lantai akibat tarikan keras tersebut.

Kejadian serupa dan bersamaan dialami wartawan lainnya, Umar Hanafi dari Muria News. Namun, dia hanya terdorong ke belakang akibat tarikan oknum tersebut dan tidak sampai terjatuh.

Insiden ini membuat wartawan tidak bisa mendapatkan informasi melalui wawancara.

Aksi kekerasan ala preman tersebut sangat disayangkan. “Karenanya kami Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Pati menyatakan sikap,” paparnya.

Baca Juga: 17 Plus 8 Tuntutan Rakyat Jadi Deadline, Demo SelamatkanIndonesia Guncang DPR 5 September 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X