• Minggu, 21 Desember 2025

Gubernur Muhidin Lantik Putrinya Sendiri Jadi Komisaris Bank Kalsel, Netizen Heboh Tuding Nepotisme!

Photo Author
- Kamis, 17 Juli 2025 | 14:00 WIB
Gubernur Muhidin Lantik Putrinya Sendiri Jadi Komisaris Bank Kalsel (foto: bpkad.kalselprov.go.id)
Gubernur Muhidin Lantik Putrinya Sendiri Jadi Komisaris Bank Kalsel (foto: bpkad.kalselprov.go.id)

KONTEKS.CO.ID - Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Muhidin, kembali menjadi sorotan publik.

Bukan karena kebijakan daerah atau manuver politiknya, melainkan karena langkahnya melantik putri kandungnya, Karmila Muhidin, sebagai Komisaris Non-Independen Bank Kalsel pada 14 Juli 2025.

Keputusan ini langsung memicu reaksi di tengah masyarakat mengenai etika dan praktik nepotisme di lingkungan pejabat daerah.

Baca Juga: Prabowo-Trump Capai Kesepakatan Dagang, Bagaimana Nasib QRIS di Indonesia?

Namun ternyata, Karmila bukan satu-satunya anggota keluarga yang menikmati kursi strategis di bawah kepemimpinan Muhidin.

Sang adik, Rahmah Hayati, lebih dulu duduk sebagai anggota Dewan Pengawas RSUD Ulin Banjarmasin.

Dua jabatan penting yang dipegang oleh keluarga inti Gubernur ini menimbulkan tanya di tengah masyarakat, Apakah jabatan publik kini berubah menjadi ajang "paket liburan keluarga"?

Baca Juga: Lagi, WNI Terlibat Kasus Penipuan Online di Kamboja

Penunjukan Karmila merupakan tindak lanjut dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Bank Kalsel pada 13 Maret 2025.

Rapat tersebut menyetujui pengunduran diri sejumlah komisaris lama, namun penggantinya justru berasal dari lingkaran keluarga dekat sang gubernur, yang memunculkan kecurigaan soal etika dan tata kelola pemerintahan.

Muhidin sendiri sempat membantah tudingan nepotisme. Ia menyebut penunjukan anaknya sebagai bentuk strategi koordinatif yang dinilai bisa mempercepat komunikasi antara pihak bank dan pemerintah daerah.

Baca Juga: Serap Rp6,88 Triliun, Pemerintah Sudah Cairkan BSU buat 11,4 Juta Pekerja

"Kalau ada keluhan masyarakat, anak saya bisa langsung menyampaikan ke saya. Kalau orang lain mungkin sungkan," ujar Muhidin saat menanggapi aksi damai dari kelompok sipil Sahabat Anti Kecurangan Bersatu (Sakutu).

Profil Muhidin: Dari Guru Olahraga ke Dunia Politik

Muhidin lahir pada 6 Mei 1958 di Binuang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Ia memulai hidupnya jauh dari dunia politik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X