KONTEKS.CO.ID - Bencana tanah longsor di kawasan tambang batu alam di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, memakan banyak korban jiwa, Jumat 30 Mei 2025.
Baca Juga: Tips Mengolah Daging Hewan Kurban yang Lezat dan SehatTerkini, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi telah memerintahkan agar perusahaan tambang yang beroperasi itu ditutup permanen.
Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Dedi menyampaikan duka mendalam atas insiden tersebut.
Baca Juga: Indonesia 'Buang' Herry IP, Ganda Putra Malaysia: Kami Bersyukur!
Dia mengaku pernah mengunjungi lokasi tambang dan menilai bahwa aktivitas penambangan itu sangat berisiko.
"Beberapa waktu lalu saat saya sebelum menjadi gubernur saya pernah datang ke penambangan galian C,” ujar Dedi dalam unggahannya, mengutip Sabtu, 31 Mei 2025.
“Saya melihat itu sangat berbahaya tidak memenuhi unsur standarisasi keamanan," imbuhnya.
Baca Juga: Banjir Barang Impor Lebih Murah, 3 Juta Buruh Tekstil di Depan Pintu PHK
Namun, kata dia, karena saat itu belum menjabat, maka tak memiliki wewenang untuk menghentikan operasional tambang.
Sementara itu, izin usaha tambang tersebut masih berlaku hingga Oktober 2025.
Menurutnya, para pekerja yang menjadi korban saat kejadian tengah menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.
Baca Juga: Didekati Al Hilal, Bruno Fernandes Dapat Tawaran Kontrak Fantastis
Artikel Terkait
Data BNPB Sebut Indonesia Hari Ini Dikepung Bencana: Mulai Banjir, Longsor hingga Kebakaran Hutan
Tambang Galian C Gunung Kuda Cirebon Longsor, Puluhan Orang Tewas Tertimbun
Daftar Nama 10 Korban Longsor Tambang Batu Cirebon Versi BPBD Jabar dan Polisi
Longsor Tambang Batu Cirebon: 14 Tewas, 8 Korban Belum Ditemukan, Zona Kerentanan Tinggi
Longsor di Gunung Kuda Cirebon, ESDM Jabar Sebut Sudah keluarkan Peringatan Berkali-kali