• Senin, 22 Desember 2025

Data BNPB Sebut Indonesia Hari Ini Dikepung Bencana: Mulai Banjir, Longsor hingga Kebakaran Hutan

Photo Author
- Senin, 19 Mei 2025 | 22:39 WIB
Petugas BPBD melakukan pantuan bencana banjir yang masih terjadi di musim kemarau. BNPB mencatat banyak bencana terjadi hari ini. (BNPB)
Petugas BPBD melakukan pantuan bencana banjir yang masih terjadi di musim kemarau. BNPB mencatat banyak bencana terjadi hari ini. (BNPB)

KONTEKS.CO.ID - Wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau. Namun masih banyak wilayah di Nusantara yang dilanda bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kejadian bencana dalam periode pemantauan  pukul 07.00 WIB hingga 07.00 WIB, Minggu-Senin (18-19 Mei 2025). Sampai hari ini bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi secara nasionao.

"Dimulai dari bencana tanah longsor di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang berdampak terhadap 11 KK," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Senin 19 Mei 2025.

Baca Juga: Cara Chat WhatsApp Tak Hilang saat Ganti HP Baru

Rinciannya, 9 rumah terdampak, 2 rumah rusak sedang, serta 1 jembatan dan 1 akses jalan mengalami kerusakan. Status siaga darurat telah ditetapkan dan penanganan masih berlangsung.

Kemudian banjir bandang menerjang wilayah Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, mengakibatkan 1 orang meninggal dunia, 19 orang hilang, dan 4 lainnya luka-luka. Upaya pencarian korban hilang masih terus dilakukan.

Di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, banjir merendam 104 rumah dan menyebabkan 6 KK mengungsi. Tinggi muka air masih berkisar antara 50-150 cm.

Baca Juga: Ogah Bayar Parkir Rp20 Ribu, Warga Babak Belur Dipukuli 4 Preman Kemayoran

"Beralih ke Jawa Tengah, banjir merendam Kabupaten Demak yang meluas ke sejumlah kecamatan dan berdampak pada 50 KK," ujar Abdul Muhari.

Selain membuat genangan di permukiman, bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada lahan pertanian seluas 175 ha dan 50 ha lahan perikanan.

Sebagian wilayah masih tergenang, sementara akses menuju lahan terdampak cukup terbatas akibat kondisi infrastruktur yang rusak.

Baca Juga: Istri Kadis Pariwisata Mendadak Ikut Berangkat ke Paris Pakai Dana Dinas PPKUKM

Banjir juga menggenangi Kabupaten Sampang, Jawa Timur yang berdampak pada 1.289 KK. Selain itu, banjir merusak sejumlah jembatan dan fasilitas pendidikan.

Meski beberapa wilayah mengalami penurunan genangan, pasang air laut menyebabkan peningkatan genangan di titik lain.

"Di Kabupaten Kediri, 1 orang warga hilang dan merusak sejumlah rumah dan kandang ternak," katanya.

Di Jawa Barat, Karawang dan Subang diterjang banjir yang membuat ratusan KK terdampak. Di Karawang, ada 1.216 jiwa terdampak dan 80 jiwa masih harus mengungsi.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Siapkan Jam Malam untuk Pelajar di Jawa Barat, Mengikuti Jejak Aceh

Di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, terjadi longsor pada area pendulangan intan yang menyebabkan 1 orang meninggal dunia tertimbun material.

Update Bencana Sebelumnya

BNPB juga memperbarui informasi terkait sejumlah bencana yang sebelumnya terjadi. Banjir di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah masih terjadi di Desa Sukorejo dengan ketinggian air meningkat 25–50 cm.

Di Kabupaten Bojonegoro, kondisi genangan sudah mulai menurun.

Cuaca ekstrem di Kabupaten Cianjur menyebabkan korban jiwa akibat perahu terbalik. Pergerakan tanah di Kabupaten Brebes berdampak pada 569 jiwa dengan 449 orang mengungsi dan lebih dari 100 rumah mengalami kerusakan berat.

Baca Juga: Prabowo Dorong Perdagangan RI-Thailand Tembus di Atas USD18 Miliar, Soroti Energi hingga Ekonomi Digital

Banjir di Kabupaten Bandung masih berdampak di sejumlah kecamatan, meskipun sebagian wilayah sudah surut. Banjir juga masih melanda Kabupaten Indragiri Hilir, Riau meski debit air mulai surut. Total durasi banjir mencapai 66 hari.

Status Gunung Lewotobi Laki-Laki

Beralih ke Flores Timur, kondisi terkini menunjukkan status Gunung Lewotobi Laki-Laki telah dinaikkan dari Level III (siaga) menjadi Level IV (awas).

Status naik akibat erupsi yang terjadi pada 18 Mei 2025 pukul 20.00 WITA, Pemkab Flores Timur sudah menetapkan status tanggap darurat.

Masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 km, serta sektor barat–timur laut sejauh 7 km dari pusat aktivitas gunung.

Sementara itu, kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau telah membakar sekitar 96 ha sejak awal tahun. Status siaga darurat masih berlaku dan pemantauan hotspot terus dilakukan bersama BRIN. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X