nasional

KSST Apresiasi KPK Naikkan Status Laporan Terhadap Jampidsus Febri Adriansyah ke Penyelidikan

Rabu, 7 Mei 2025 | 11:30 WIB
KPK telah meningkatkan status dugaan kasus korupsi lelang saham PT Gunung Bara Utama (PT GBU) ke tahap penyelidikan. Diapresiasi KSST (Instagram/official.kpk)

Ronald menjelaskan, PT GBU memiliki cadangan resources 372 juta MT, dengan total reserves sebanyak 101.88 juta MT yang didukung fasilitas infra struktur hauling road, berdasarkan Laporan Keuangan, Audited KAP Anwar dan Rekan per-31 Desember 2018 bernilai Rp1,770 triliun.

Nilai fasilitas pertambangan dan infra struktur bertambah besar, lantaran pada tanggal 5 Juli 2019, Adaro Capital Limited memberikan pinjaman dana sebesar Usd 100 juta dan/atau setara Rp 1,4 triliun kepada PT GBU melalui PT Trada Alam Mineral Tbk (TRAM) untuk membangun jalan hauling dari PT GBU menuju wilayah kerja tambang milik Adaro Group.

Sebagai pembanding, PT Indika Energy Tbk melepas 100 persen saham anak usahanya PT Tambangjaya Utama (PT MTU) terjual seharga USD218 juta atau setara Rp3,4 triliun.

Padahal, total reserves PT MTU hanya sebanyak 25 juta MT, dengan kalori relatif sama dengan PT Gunung Bara Utama.

Baca Juga: Cara Aktifkan STNK yang Diblokir: Panduan Lengkap dan Mudah

"Dengan demikian adalah tidak logis apabila didalilkan PT Gunung Bara Utama yang memiliki total reserves sebanyak 100 juta MT dengan kualitas infra struktur jauh lebih baik dari PT MTU hanya laku Rp1,945 triliun," tuturnya.

Kuat dugaan, PT Indobara Utama Mandiri sengaja didirikan untuk dipersiapkan sebagai pemenang lelang PT GBU pada tanggal 09 Desember 2022 oleh Andrew Hidayat, mantan terpidana kasus korupsi suap yang juga pemilik PT MMS Group Indonesia dan pemegang saham perusahaan tambang batubara PT Multi Harapan Utama serta PT Indotama Semesta Manunggal.

"Sepuluh hari setelah didirikan yakni, pada tanggal 19 Desember 2022, dilaksanakanlah Penjelasan Lelang (aanwijzing) Lelang Barang Rampasan dan Sita Eksekusi Perkara Tindak Pidana Korupsi dan Pencucian Uang atas nama Terpidana Heru Hidayat di Aula Kejaksaaan Tinggi Prov. Kalimantan Timur," terangnya.

Selanjutnya, Andrew Hidayat menunjuk sejumlah nominee atau boneka yang tidak memenuhi kualifikasi dari aspek Personality dan Party untuk duduk selaku direksi, komisaris, pemegang saham di perseroan dengan diatasnamakan PT MPN dan PT SSH.

Baca Juga: Seberapa Lama Konklaf Berlangsung dan Kapan Paus Baru Diumumkan? Ini Tahapan Sakral Pemilihan Pemimpin Gereja Katolik Dunia

Nominee VN, yang menjabat sebagai pemegang saham 99,9 persen PT MPN dan PT SSH misalnya, berdasarkan Laporan Pajak Pribadi tahun 2022, hanya memiliki harta kekayaan sebesar Rp137 juta dan mempunyai utang kredit sebuah sepeda motor seharga Rp20 juta.

"VN memiliki hubungan dekat dengan Andrew Hidayat. Ayah VN bernama RN puluhan tahun berkerja sebagai satpam pada keluarga Andrew Hidayat," ujarnya.

"Pada tahun 2015, VN tercatat menjadi nominee Andrew Hidayat dalam skandal Panama Papers, sebagaimana list pada urutan nomor 975. Andrew Hidayat, YS, BSS bersama-sama RBT dan HM, tersangka korupsi Tata Niaga Timah adalah pemilik PT. MHU," lanjutnya.

Appraisal Diduga Fiktif

Sementara, agar mekanisme penetapan nilai limit lelang terkesan sesuai regulasi, digunakan appraisal dari dua Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) yakni, KJPP Syarif Endang & Rekan dan KJPP Tri Santi & Rekan, yang ternyata fiktip.

Halaman:

Tags

Terkini