KONTEKS.CO.ID - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Rachmat Pambudy menyampaikan pernyataan kontroversial terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dia menyatakan, program MBG tersebut lebih penting dan mendesak ketimbang lapangan pekerjaan.
Hal itu disampaikan Rachmat Pambudy saat konferensi pers di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, pada 22 April 2025.
Baca Juga: MITI Ungkap Tiga Hal Penting Bila Pemerintah Bangun PLTN 2035
"Jadi, kalau ada orang mengatakan kenapa musti kasih makan? Kenapa tidak kasih pekerjaan saja? Tidak akan tercapai untuk mengatasi persoalan (kekurangan gizi)," ujar Rachmat.
Terkait pernyataan itu, Pengamat Ekonomi dan Analis Pasar Modal, Ferry Latuhihin mengkritik sang menteri lantaran dinilai salah dalam konteks logika berpikir.
Dalam kesempatan berbeda, Ferry menyebut lapangan pekerjaan bagi warga justru lebih penting ketimbang program MBG.
Baca Juga: 13 Film Bioskop Seru Tayang Mei 2025: Dari Horor, Drama hingga Aksi Spektakuler!
"Itu berawal dari Menteri Bappenas kita, Pak Rachmat Pambudy, yang menyatakan MBG lebih mendesak daripada lapangan pekerjaan," kata Ferry dalam siniar YouTube Rhenald Kasali yang dilihat pada Senin, 28 April 2025.
Ferry menyoroti latar pendidikan sang menteri usai memberikan pernyataan tersebut.
Ferry menilai, lapangan kerja lebih diutamakan bagi negara manapun di seluruh dunia.
Baca Juga: Komponen Ini Wajib Dicek Ketika Membeli Mobil Bekas 2025
"Nah, ini saya bingung sekolahnya di mana, dengan berani mengatakan program makan bergizi gratis lebih penting ketimbang lapangan kerja," katanya.
"Sedangkan kita tahu, di mana pun juga, di negara manapun, yang namanya pemerintahan, fokusnya adalah menciptakan lapangan kerja," tandas Ferry.***