Setelah Orde Baru lengser, Djan Faridz justru memilih untuk aktif di Nahdlatul Ulama (NU). Ia menjadi anggota NU pada 2004.
Hanya butuh 5 tahun, dia dipercaya menjabat sebagai bendahara NU cabang Jakarta.
Bersamaan dengan itu, karier politik juga ikut melejit. Bahkan pada 2011, dia ditunjuk sebagai Menteri Perumahan Rakyat oleh Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Gunung Marapi Meletus dan Berdentum Keras, Beredar Video Pendaki Nyantai di Atas Puncak
Nama Djan Faridz makin dikenal, apalagi saat dirinya mengambil peran dalam dinamika dualisme kepemimpinan di PPP.
Dia menggagas Muktamar Jakarta dan terpilih sebagai Ketua Umum PPP.
Langkah berani ini dilakukan Djan Faridz tak lama setelah PPP menggelar Muktamar di Surabaya, Jawa Timur. Saat itu Muhammad Romahurmuziy terpilih sebagai ketua umum.
Baca Juga: Skenario Matahari Kembar? Gibran Dimungkinkan Nyalip Prabowo
Sukses memimpin PPP. Djan Faridz ditunjuk dan dilantik oleh Presiden ke-7 RI Jokowi sebagai anggota wantimpres pada 2023.
Sampai saat kini, Djan Faridz masih menjabat sebagai anggota majelis kehormatan PPP untuk periode 2020-2025.***
Artikel Terkait
KPK Sebut Hasto Kristiyanto Perintahkan Harun Masiku Rendam Ponselnya
Komentar Jokowi Usai KPK Tetapkan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tersangka Kasus Harun Masiku
Kasus Harun Masiku, KPK Cekal Hasto Kristiyanto dan Yasonna Laoly 6 Bulan
Diungkit Lagi, Delay Data Imigrasi Era Yasonna Laoly Terkait Harun Masiku
Usai Diperiksa KPK 3,5 Jam, Hasto Tak Langsung Ditahan
Penggeledahan di Rumah Djan Faridz, KPK Sita Data Elektronik