Ironisnya, pemberangkatan ini dilakukan sehari setelah Darmawan Prasodjo memimpin Apel Siaga Nataru di Kantor PLN Pusat dan konferensi pers terkait Paket Kebijakan Ekonomi di Kementerian Koordinator Perekonomian.
“Keberangkatan ini jelas sangat mencurigakan, apalagi di tengah Siaga Nataru yang ia tetapkan sendiri,” kata Yudhistira.
Manifest keberangkatan ini, menurut Yudhis, akan menjadi bagian dari dokumen yang dilaporkan ke Korps Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Kortas Tipikor) Polri.
Baca Juga: Diputus Pailit oleh MA, PT Sritex Langsung Ajukan Peninjauan Kembali
“Kami juga tengah menyusun laporan untuk Sekretariat Kabinet (Seskab) terkait dugaan mega korupsi di PLN selama tiga tahun kepemimpinan Darmo,” ujarnya lagi.
Yudhis juga mengkritik keras sikap Darmawan yang dianggap tidak memberikan contoh baik kepada bawahannya.
"Darmo memerintahkan semua petugas berjaga selama masa siaga tanpa bepergian, tetapi dia sendiri justru melanggarnya," katanya.
Baca Juga: Usut Korupsi di Komdigi, Polisi Periksa 26 Saksi Termasuk Budi Arie
Ia menambahkan bahwa tindakan ini mencerminkan ketidakkonsistenan seorang pemimpin yang seharusnya mematuhi kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Karena itu, PP IWO meminta Presiden Prabowo untuk mencopot Darmawan Prasodjo dari jabatannya.
Artikel Terkait
Curhat Penonton DWP 2024: Joget Keasikan Dituding Ngobat hingga Geledah Pakaian Dalam
Budi Arie Diperiksa untuk Tentukan Tersangka Kasus Korupsi di Komdigi
Polda Metro Jaya Akan Tindak Tegas Anggotanya yang Terbukti Peras Penonton DWP 2024
Terungkap, Ini Ternyata Modus Korupsi di Dinas Kebudayaan yang Digeledah Kejati Jakarta
Galeri Nasional Minta Maaf, Yos Suprapto Tolak Gelar Pameran karena Harus Turunkan Lima Lukisan